Materi Kelas 4 Pelajaran 10 : Wali Songo Bab 2

Assalamu'alaikum Wr.wb.
Baik dibacaan sebelumnya kalian sudah mengenal wacana wali Allah.
tentu saja kalian sudah paham. jikalau belum paham silahkan Lihat lagi.
dibagian kedua ini yaitu pembahasan wacana Wali Songo yang membuatkan Islam di Indonesia.
                                               ( gambar Menara Kudus karya Sunan Kudus )

B. Kisah Teladan Wali Songo
Anak-anak, gambar masjid di atas merupakan salah satu peninggalan yang populer dari salah seorang Wali Songo, yaitu Sunan Kudus. Oleh alasannya yaitu itu, masjid tersebut dinamai “Masjid Menara Kudus.” Untuk lebih mengenal wacana siapa Wali Songo itu dan cerita contoh apa yang sanggup diambil dari mereka, kalian sanggup mempelajari klarifikasi berikut ini.
1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Maulana Malik Ibrahim disebut juga Sunan Gresik atau Sunan Tandhes. Ia lahir di Samarkand, Asia Tengah dan wafat di Desa Gapura, Gresik, Jawa Timur. Kisah keteladanannya yaitu semangatnya mendakwahkan Islam. Sunan Gresik banyak membela rakyat (Jawa) yang tertindas oleh Majapahit. Ia juga mengajarkan cara cara gres bercocok tanam.





2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Sunan Ampel atau Raden Rahmat dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya. Makam Sunan Ampel terletak di erat Masjid Ampel, Surabaya. Kisah keteladanan yang menarik yaitu saat Sunan Ampel berdakwah kepada Prabu Brawijaya. 
Meskipun kesudahannya tidak memeluk agama Islam, Prabu Brawijaya terkesan dengan aliran agama Islam sebagai aliran akal pekerti yang mulia. Sunan Ampel mengajarkan falsafah Moh Limo (5M). 
Yang dimaksud dengan Moh Limo yaitu tidak mau melaksanakan lima perbuatan tercela, yaitu:
  1.  main (berjudi) 
  2.  ngombe (mabuk-mabukan)
  3.  maling (mencuri)                                    
  4. madat (menghisap candu atau ganja/nyabu )
  5. madon (berzina )

3. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Sunan Bonang yaitu putra Sunan Ampel dan sekaligus muridnya. Ia wafat pada tahun 1525.
Kisah keteladanannya yaitu cara berdakwahnya yang bijak. Sunan Bonang sering memakai kesenian rakyat untuk menarik simpati mereka. Ia memasukkan alat musik bonang pada seperangkat alat musik gamelan. Oleh alasannya yaitu itu, ia dikenal dengan sebutan Sunan Bonang. Sunan Bonang juga
penggubah Suluk Wijil dan Tembang Tombo Ati

4. Sunan Drajat
Sunan Drajat juga putra Sunan Ampel. Ia diperkirakan wafat pada 1522. Pesantren Sunan Drajat dijalankan di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Kisah keteladanannya adalah
cara dakwahnya yang menekankan keteladanan dalam hal sikap yang terpuji, kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat sebagai pengamalan agama Islam. Sunan Drajat juga berdakwah melalui kesenian. Tembang Macapat Pangkur disebut sebagai ciptaannya.

5. Sunan Kudus
Sunan Kudus yaitu putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji. Ia mempunyai tugas yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak. Ia menduduki posisi sebagai panglima perang, penasihat Sultan Demak, dan hakim peradilan negara. Sunan Kudus banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya yaitu Sunan Prawata
penguasa Demak dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang populer yaitu Masjid Menara Kudus. Sunan Kudus wafat pada tahun 1550.

6. Sunan Giri
Sunan Giri yaitu putra Maulana Ishaq. Ia termasuk murid Sunan Ampel dan seperguruan dengan Sunan Bonang. Salah satu keturunannya yaitu Sunan Giri Prapen yang membuatkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.
Sunan Giri sangat berjasa mendakwahkan Islam di Jawa bahkan hingga ke wilayah timur Indonesia. Ia pernah menjadi hakim dalam kasus Syeh Siti Jenar. Ia pun juga berdakwah melalui kesenian.
Tembang Islami untuk dolanan bawah umur diciptakannya, menyerupai Jamuran, Jithungan dan Delikan.

7. Sunan Kalijaga (Raden Said)
Sunan Kalijaga yaitu putra Adipati Tuban yang berjulukan Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia yaitu murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga juga memakai kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, menyerupai wayang kulit
dan tembang suluk. Tembang suluk Ilirilir dan Gundul-gundul Pacul juga dianggap sebagai hasil karyanya.


8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria atau Raden Umar Said yaitu putra Sunan Kalijaga. Ia yaitu adik ipar Sunan Kudus. Tempat tinggalnya di Gunung Muria yang letaknya di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah.
Seperti ayahnya, Sunan Kalijaga, ia berdakwah dengan cara lembut. Kesenian gamelan dan wayang tetap digunakannya sebagai alat berdakwah. Sunan Muria membuat tembang Sinom dan Kinanti. Sasaran dakwahnya, para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat jelata.

9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah yaitu putra Syarif Abdullah Umdatuddin. Ia berjasa mengembangkan Cirebon sebagai sentra dakwah dan pemerintahannya yang kemudian menjadi
Kesultanan Cirebon. Anaknya yang berjulukan Maulana Hasanuddin juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan membuatkan agama Islam di Banten sehingga kemudian menjadi Kesultanan
Banten.
Sunan Gunung Jati menawarkan keteladanan yang baik dalam bekerja. Ia sering ikut bermusyawarah dengan para wali lainnya di Masjid Demak. Pada pembangunan Masjid Agung Sang Ciptarasa (1480), Sunan Gunung Jati melibatkan banyak pihak, termasuk para wali lainnya dan sejumlah tenaga hebat yang dikirim oleh Raden Patah.
Demikian bahan wacana Wali songo. selanjutnya latihan soal.
Siswa dari SDN 001 SEPAKU Silahkan Klik Disini
Bagi Siswa/siswi SELAIN dari SDN 001 SEPAKU Klik Disini 
Semoga Bermanfaat !

Related : Materi Kelas 4 Pelajaran 10 : Wali Songo Bab 2

0 Komentar untuk "Materi Kelas 4 Pelajaran 10 : Wali Songo Bab 2"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)