Yeahh, tahun ini salah satu mimpiku terwujud : "Pergi ke Eropa".
Eropa yakni menyerupai "tanah suci" bagi hobi travellingku. Kalau disuruh isi 10 negara di dunia yang ingin kukunjungi, hampir seluruhnya diisi negara Eropa.
5 Mei 2013 yakni ketika pertama kali saya menapakan langkahku ke Benua Biru itu. Tanggal yang gampang saya ingat, alasannya yakni 5 Mei merupakan hari ulang tahunku. Semua menyerupai kado, alasannya yakni perjalananku ke Eropa ini tanpa mengeluarkan biaya (aku bekerja ketika itu sebagai dokter bagi grup tur), dan merupakan perjalanan dengan fasilitas termewah (karena biasanya saya travelling semi backpacker tapi kali ini nginep di Hilton Diagonal Mar, Barcelona bow :p).
Belanda ternyata yakni negara pertama yang saya injak di Eropa. Memang kali ini hanya trip ke Spanyol saja sih. Belanda cuma dijadikan tempat transit pesawat saja. Kalau dibilang overexcited sih terus terang iya lah. KLM direct flight Jakarta-Amsterdam menerbangkan saya jauh sekali. beribu-ribu kilometer jauhnya. 16 jam perjalanan jauhnya. Pokoknya puas deh seharian duduk di dingklik pesawat. Sampe pegel, bosen, nengok-nengok jendela pun percuma soalnya gelap (aku naik penerbangan malam soalnya). Sesekali lewat kawasan dengan kelipan lampu yang luas yang kuduga kota sambil membayangkan ...ah mungkin dibawahku India atau Russia atau..., someday...someday i will be there :)
Langit menjadi sedikit berwarna. Sudah fajar rupanya. Di jendela tampak tanah datar terhampar dan dibelah kanal-kanal raksasa dengan kapal-kapal besar berlayar di dalamnya. Aku mustahil salah tebak, kali ini pemandangan di jendela pesawatku niscaya Belanda sang negeri kincir angin. Matahari gres saja terbit ketika saya mendarat di Schiphol Airport.
Belanda dengan kanal-kanalnya |
Yuhuu.. Amsterdam I'm coming (monitor pesawat sebelum landing) |
Masih subuh pas landing di Schiphol Airport |
Schiphol yakni bandara yang rutin masuk ke dalam daftar bandara terbaik di dunia. Bandaranya besar sih dan terbagi menjadi beberapa terminal namun tetap satu atap alias nyambung baik untuk penerbangan interkontinental maupun lokal. Bangunannya yang masih satu atap memudahkan kami melaksanakan transit antar pesawat. Papan petunjuknya pun cukup terang sehingga tak terlalu sulit kami menemukan ruang tunggu untuk transit pesawat untuk menuju Barcelona.
Schiphol Airport |
Schiphol International Airport of Holland
|
Deretan toko souvenir "I amsterdam" berjajar di beberapa sisi bandara. Nyesel banget ketika itu alasannya yakni tidak beli souvenir. Aku pikir... nanti aja pas pulang toh singgah di Schiphol lagi, taunya pas perjalanan pulang, kami terbirit-birit alasannya yakni waktu transit yang pendek ditambah repotnya antri imigrasi. Tapi setidaknya ada buah tangan foto deh haha.
I amsterdam |
I amsterdam |
Pesawat KLM lainnya dengan tujuan Amsterdam-Barcelona tak usang datang dan mengantarkan saya ke salah satu negara favoritku : SPANYOL. ¡Hola EspaƱa!
0 Komentar untuk "I Amsterdam"