Pulau Rau, nampak sebagai pulau di Barat Morotai |
Pulau Morotai, Maluku Utara |
Saya berangkat menuju pulau Rau dari pelabuhan Tobelo di Pulau Halmahera dengan kapal kayu menuju Desa Leoleo yang akan menjadi tempatku tinggal selama di Pulau Rau.
Perjalanan maritim dari Tobelo ke Leoleo ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam dan ada beberapa spot menarik selama perjalanan. Salah satunya yakni melihat Gunung Api Dukono di Halmahera yang senantiasa terbatuk dan melatarbelakangi kota Tobelo. Aku juga dapat melihat bagaimana ikan terbang melayang bebas dan lumba-lumba beraksi.
Kapal datang di Posiposi -desa lainnya di Pulau Rau-. Kami disamput oleh ribuan ikan julung-julung yang berkelompok dan bergerak lincah dalam kawanannya menciptakan atraksi koreografi bawah air yang indah di dalam maritim Posiposi yang berwarna turquoise. Beberapa dikala bahtera bertolak kembali dan sampailah kami di Leoleo.
Desa Posiposi |
Kami datang dikala hampir senja di Leoleo, dan di hari pertama kami sadar bahwa Leoleo mempunyai senja yang istimewa.
Aku tinggal di sebuah rumah bekas pastori di pulau itu selama 10 hari bersama tim. Sehari-hari kami melaksanakan pelayanan kesehatan dasar disana dan jadwal UKS. Setiap pagi, siang dan sore ibu-ibu bergantian membawa makanan secara bergilir dari ujung desa yang satu ke ujung lainnya.
Pastori tempatku tinggal berada tak jauh dari pantai, dan tak jarang kami menghabiskan senja kami dengan berenang atau sekedar duduk menyaksikan langit yang tampil berwarna-warni dengan guratan senja yang indah.
Leoleo waterfall |
Related article :
Manado; the Capital of Spicy and Exotic Cuisine
0 Komentar untuk "Colorful Rau Island, Morotai"