Perjuangan Menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia

Sejarah wacana lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin menguat sehabis Jepang mengalah tanpa syarat kepada sekutu. Peristiwa tersebut mendorong para cowok dengan jiwa muda dan semangatnya bergerak mendesak “golongan tua” untuk secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Kesepakatan cowok di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, membulatkan tuntutan cowok “… bahwa kemerdekaan Indonesia ialah hak dan soal rakyat itu sendiri, tak sanggup digantungkan kepada orang dan kerajaan lain. Jalan satu-satunya ialah memproklamasikan kemerdekaan oleh kekuatan bangsa Indonesia sendiri.” Tekad para cowok tersebut jadinya mendorong terjadinya insiden Rengasdengklok.
Sejarah wacana lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin menguat sehabis Jepang Perjuangan Menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia

Peristiwa Rengasdengklok ialah insiden para cowok “memaksa” Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta untuk dibawa ke Rengasdengklok. Tujuan utama “pemuda” ialah untuk mendesak Soekarno dan Hatta biar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan kekuatan bangsa Indonesia sendiri, bukan alasannya ialah pertolongan Jepang.

Suasana di Rengasdengklok menjadi tegang. Ir. Soekarno oleh golongan cowok diminta biar memenuhi impian rakyat Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan dengan kekuatan bangsa Indonesia sendiri. Setelah berdebat panjang, desakan para cowok jadinya disanggupi oleh Ir.Soekarno yang akan segera memproklamasikan kemerdekaan, tetapi dilakukan di Jakarta. Tentu saja tanggapan tersebut disambut bangga oleh para cowok dan prajurit PETA yang menjaga Ir. Soekarno.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 rombongan dari Rengasdengklok tiba di Jakarta. Dengan mempertimbangkan banyak sekali kawasan yang kondusif untuk membahas proklamasi, kemudian Ir. Soekarno dengan para penyusun teks proklamasi lainya menyebabkan rumah Laksamana Muda Maeda sebagai kawasan menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Di kediaman Laksamana Muda Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta, teks proklamasi dirumuskan.

Meskipun tidak menerima persetujuan dari Jepang, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta segera merumuskan teks proklamasi dengan goresan pena tangan sendiri. Kalimat pertama berbunyi “Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”, kemudian diubah menjadi “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” yang berasal dari Achmad Subardjo.

Kalimat kedua oleh Soekarno berbunyi “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang secermatcermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”. Kedua kalimat itu kemudian digabung dan disempurnakan oleh Drs. Moh. Hatta sehingga berbunyi ibarat teks proklamasi yang kita miliki sekarang.

Ir. Soekarno kemudian meminta semua yang hadir menandatangani naskah proklamasi itu selaku wakilwakil bangsa Indonesia. Namun, Sukarni, selaku salah satu pimpinan golongan pemuda, mengusulkan biar Soekarno-Hatta menandatangani atas nama bangsa Indonesia. Selanjutnya, Ir. Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik naskah tersebut dengan beberapa perubahan yang telah disetujui. Ada tiga perubahan redaksi atas teks proklamasi, yaitu:

kata tempoh diganti dengan kata tempo;
wakil bangsa Indonesia diganti dengan atas nama bangsa Indonesia; dan
cara menuliskan tanggal Djakarta, 17-8-05 diganti menjadi Djakarta, hari 17, boelan 08, tahoen 05.
Selanjutnya, sehabis diketik oleh Sayuti Melik, teks proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta.Pada tanggal 17 Agustus 1945, hari Jumat, pukul 10.00 WIB, di depan rumah Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, Ir. Soekarno dengan didampingi Drs. Moh. Hatta membacakan teks proklamasi dengan disaksikan lebih kurang 1000 orang. Sebelum teks proklamasi dibacakan, Soekarno memberikan pidato. Isi pidato Ir. Soekarno tersebut ialah sebagai berikut.

“Saudara-saudara sekalian. Saja sudah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menjaksikan satu insiden maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berdjoang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnja agresi kita untuk mentjapai kemerdekaan itu ada naik ada turunnya, tetapi djiwa kita tetap menudju ke arah tjita-tjita. Djuga di dalam zaman Djepang, perjuangan kita untuk mentjapai kemerdekaan nasional tidak hentihenti. Di dalam zaman Djepang ini, sepertinya sadja kita menjandarkan diri pada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menjusun tenaga kita sendiri, tetap kita pertjaja kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnja kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri. Hanja bangsa jang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan sanggup bangun dengan kuatnja. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musjawarat dengan pemukapemuka rakjat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusjawaratan itu seiasekata beropini bahwa sekaranglah tiba saatnja untuk menjatakan kemerdekaan kita. Saudara-saudara, dengan ini kami nyatakan kebulatan tekad itu. Dengarlah Proklamasi kami.

Demikian Saudara-Saudara.

Kita kini sudah merdeka, tidak ada satu ikatan yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita. Mulai dikala ini, kita menyusun negara kita. Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia. Merdeka, Kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.”

Setelah teks proklamasi dibacakan, dikibarkanlah sang Saka Merah Putih oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat dan secara impulsif penerima menyanyikan lagu Indonesia Raya sehingga hingga kini setiap pengibaran bendera dalam upacara bendera selalu diiringi dengan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya. Berita proklamasi menyebar dengan cepat ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Berita kemerdekaan Indonesia disebarkan para cowok dengan selebaran kertas ataupun goresan pena tangan di banyak sekali tempat. Rakyat melaksanakan doa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia.

Related : Perjuangan Menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia

0 Komentar untuk "Perjuangan Menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)