Salah Input Data Dapodik, Salah Siapa? Berkaca Dari Korban Kasus Tagor Alamsyah Harahap

Ah ini bahwasanya penyakit lama. Siapapun niscaya pernah melaksanakan kesalahan, hehehe katanya sih. Agak rame barusan di sebuah status Pejabat Ditjen GTK Tagor Alamsyah Harahap yang menyinggung permasalahan kesalahan input di aplikasi dapodik dan kurangnya kesadaran guru mengecek sendiri datanya di isu gtk.

Ini teladan data guru yang tidak perduli data dapodiknya, Besok2 kalau data guru tidak benar akan aku blok SKTP dan Peruntukan lainnya gres Nangis lu..(kesal.com). Mohon keperduliannya wahai para guru semoga mengecek setiap item data semoga rasional nanti yg rugi bapak/ibu guru sendiri.Kan sudah ada media isu GTK untuk alat mengecek data sendiri. Urusan cemen gini aja kok nggak beres gimana mau ngajarin orang lain.


Yah sebagian guru ada yang protes, sebagian operator dapodik ngeshare. Ada yang salah dengan status tersebut? Jelas sekali status tersebut menjadikan ketersinggungan di kalangan Guru. Namun melihat data yang ditampilkan Tagor Alamsyah Harahap sehabis dilihat lihat ternyata bukan guru tetapi staf tenaga administrasi. Hehehe
Ini teladan data guru yang tidak perduli data dapodiknya, Besok2 kalau data guru tidak benar akan aku blok SKTP dan...
Dikirim oleh Tagor Alamsyah Harahap pada 11 Mei 2020

Loh kenapa salah atau dibiarkan salah? Menurut analisa admin, kesalahan input TMT SK pengangkatan di dapodik ini sudah berlangsung lama, apa pasal? Alasannya? Melihat tahun penerbitan NUPTK ybs terperinci ybs sudah usang bekerja di sekolah tersebut dan NUPTK diterbitkan masa dapodik yang lama. Dan namanya staf tenaga manajemen kan gak ada tuh sanggup tunjangan dari pusat, jadi biarpun salah gak ngaruh apapun. hehehe. Makanya lepas dari pengawasan operator dapodiknya.
salah input
Kembali ke judul di atas, Ketika di cek isu GTK terdapat kesalahan menyerupai di atas, siapa yang salah? Tentu kesalahan pertama ada di tangan operator, ya iyalah operator kok yang input datanya di dapodik, kok gak teliti dan asal asalan. Si "korban status" dalam hal ini yang dibicarakan di status pejabat Ditjen GTK tadi ya juga salah. Salahnya dimana? Ya sebab gak cek isu GTK. (mungkin mikirnya gini, ngapain cek isu gtk, wong gak sanggup tunjangan juga) wkwkwkwkwk.

Ayo bersinergi dan komunikasi.

Oke barangkali masalah di atas mungkin gak akan kuat apapun terhadap data di "korban status FB". Namun bagaimana jikalau ini terjadi pada guru yang mendapat tunjangan profesi atau mereka yang berpotensi mendapat aneka tunjangan. Pasti berabe dah tuh operator.

Pesan buat operator dapodik, ayo kerjakan lagi dengan lebih teliti, buktikan Kita ( sebab aku juga operator dapodik,hehehe) pekerja yang telaten, apalagi melihat masalah diatas "korban" bekerja di Sekolah Menengah Pertama yang notabene pegawai Tenaga Administrasinya lebih banyak dan barangkali lebih manis di banding yang di sekolah dasar yang banyak mengandalkan guru sendiri sebagai operator dapodik. Harusnya pengisian datanya lebih manis donk ah.

Buat para guru maupun tenaga administrasi, ayo di cek masing masing datanya di Info GTK, bagaimanapun operator insan biasa, kadang sanggup berbuat kesalahan. Kalo gak paham sanggup minta tolong dukungan operator. Kalo operator gak punya pulsa, belikan pulsa. Namun perlu diingat server dapodik dan info GTK kadang sedikit lelet , penarikan data terbilang lambat untuk ketika ini. Data yang dikirim dari aplikasi dapodik tidak pribadi muncul di server info GTK, kadang sanggup 2 ahad gres muncul sesuai input terbaru. hehehe kasusssss...


Oke aku kira semua sudah paham dan semoga gak gagal paham. Yang utama ialah kerjasama antara operator, guru termasuk juga kepala sekolah. Sering seringlah berkomunikasi, sebab melihat masalah perkara yang ada seakan terjadi jurang pemisah antara guru dan operator. Hehehe Uyeee




Related : Salah Input Data Dapodik, Salah Siapa? Berkaca Dari Korban Kasus Tagor Alamsyah Harahap

0 Komentar untuk "Salah Input Data Dapodik, Salah Siapa? Berkaca Dari Korban Kasus Tagor Alamsyah Harahap"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)