Surat Edaran Menpan yang dikeluarkan beberapa hari yang kemudian Nomor B/3909/M.PANRB/12/2020 tertanggal 7 Desember 2020 wacana himbauan kepada guru terkait perayaan Hari Guru Nasional 2020 ditanggapi oleh ketua Umum PGRI Sulistyo.
Sulistiyo menyampaikan surat edaran yang berisi ajakan biar guru tidak mengikuti perayaan hari ulang tahun PGRI di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (13/12/2020) itu telah menyakiti, melecehkan dan mencemarkan nama baik PGRI.
Namun, Sulistiyo berharap para guru tetap damai dan tidak terprovokasi. Dia menilai surat edaran itu sebagai bentuk ketidakpahaman terhadap PGRI, organisasi profesi guru Indonesia yang lahir dan berjuang bersama rakyat membangun pendidikan dan abjad bangsa.
Dalam surat edaran tersebut, Yuddy menyatakan kiprah utama guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan , melatih, menilai dan mengevaluasi penerima didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Yuddy mengimbau para guru untuk menghindari semua bentuk acara yang sanggup mengurangi gambaran guru sebagai pendidik profesional, antara lain ikut serta dalam kegiatan perayaan guru dan peringatan PGRI yang dikemas sebagai bab dari Hari Guru Nasional.
Yuddy menyatakan semua kegiatan terkait Hari Guru Nasional 2020 telah final dilakukan Presiden Jokowi pada 24 November 2020. Sedangkan upacara peringatan Hari Guru Nasional telah dilakukan pada 25 November 2020.
Lebih lanjut, Sulistiyo menyampaikan PGRI sangat berempati kepada Presiden Joko Widodo. Namun, beliau menyayangkan menteri yang seharusnya membantu Presiden, malah kerap menciptakan heboh dengan menciptakan kebijakan di luar kiprah pokok dan fungsinya. Sulistiyo menyatakan puncak peringatan hari ulang tahun PGRI akan tetap berlangsung sesuai rencana pada Minggu besok pukul 09.00 di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan dihadiri 100.000 guru dari seluruh Indonesia.
Sulistiyo menyampaikan surat edaran yang berisi ajakan biar guru tidak mengikuti perayaan hari ulang tahun PGRI di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (13/12/2020) itu telah menyakiti, melecehkan dan mencemarkan nama baik PGRI.
Namun, Sulistiyo berharap para guru tetap damai dan tidak terprovokasi. Dia menilai surat edaran itu sebagai bentuk ketidakpahaman terhadap PGRI, organisasi profesi guru Indonesia yang lahir dan berjuang bersama rakyat membangun pendidikan dan abjad bangsa.
Dalam surat edaran tersebut, Yuddy menyatakan kiprah utama guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan , melatih, menilai dan mengevaluasi penerima didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Yuddy mengimbau para guru untuk menghindari semua bentuk acara yang sanggup mengurangi gambaran guru sebagai pendidik profesional, antara lain ikut serta dalam kegiatan perayaan guru dan peringatan PGRI yang dikemas sebagai bab dari Hari Guru Nasional.
Yuddy menyatakan semua kegiatan terkait Hari Guru Nasional 2020 telah final dilakukan Presiden Jokowi pada 24 November 2020. Sedangkan upacara peringatan Hari Guru Nasional telah dilakukan pada 25 November 2020.
Lebih lanjut, Sulistiyo menyampaikan PGRI sangat berempati kepada Presiden Joko Widodo. Namun, beliau menyayangkan menteri yang seharusnya membantu Presiden, malah kerap menciptakan heboh dengan menciptakan kebijakan di luar kiprah pokok dan fungsinya. Sulistiyo menyatakan puncak peringatan hari ulang tahun PGRI akan tetap berlangsung sesuai rencana pada Minggu besok pukul 09.00 di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan dihadiri 100.000 guru dari seluruh Indonesia.
0 Komentar untuk "Menpan Dianggap Melecehkan Pgri"