Namun kebijakan itu tidak lantas menciptakan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) lepas tangan. Kemendikbud sudah menyiapkan pemberian afirmasi untuk pemenuhan kualifikasi guru dan jadwal sertifikasi guru di daerah-daerah tertentu.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Sumarna Surapranata menyampaikan salah satu pemberian afirmasi yang sudah berjalan untuk pemenuhan kualifikasi akademik guru yaitu di tempat Maluku. “Sekitar 11.600 guru didanai dan disekolahkan ke Universitas Terbuka,” ungkapnya dikala menggelar jumpa pers di kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (7/9/2020).
Sedangkan pemberian afirmasi untuk jadwal sertifikasi guru akan dimulai pada tahun 2020 sampai tahun 2019.
Pranata mengatakan, mulai tahun 2020, guru harus membiayai sendiri jadwal sertifikasinya. Ia mencontohkan proses sertifikasi di profesi akuntan atau pengacara. Untuk mengikuti sertifikasi profesi akuntan dan pengacara/advokat, mereka membiayai sendiri dan tidak didanai pemerintah. Pranata juga mengatakan, sertifikasi merupakan kebutuhan masing-masing guru, apalagi sertifikasi menjadi salah satu syarat seorang guru berhak mendapat tunjangan profesi guru (TPG).
Saat ini, tutur Pranata, dari total 2.294.191 guru PNS dan Guru Tetap Yayasan (GTY), ada 1.580.267 guru yang sudah mendapat sertifikasi. Sertifikasi tersebut diperoleh melalui PSPL (Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung, PF (Portofolio) dan PLPG
Sedangkan sebanyak 166.770 guru belum mendapat sertifikasi, dan 72.082 di antaranya sudah memenuhi syarat sebagai penerima jadwal sertifikasi tahun 2020 dan sedang menjalani jadwal sertifikasi. Mereka semua yaitu guru dalam jabatan, yaitu sudah menjadi guru maksimal pada Desember 2005, sehingga jadwal sertifikasinya masih menjadi tanggung jawab pemerintah.</p>
“Dilaksanakan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang sudah ada selama ini, ibarat Unnes, UPI, dan lainnya,” kata Pranata.
Sedangkan sebanyak 547.154 orang, katanya, akan memulai jadwal sertifikasi pada tahun 2020. Mereka yaitu orang-orang yang mulai menjadi guru pada 1 Januari 2006 ke atas. Sertifikasi akan dilakukan melalui Program PPG (Pendidikan Profesi Guru), Program Afirmasi dan pembiayaan sendiri dari guru yang bersangkutan.
“Saat ini sedang dibahas Program PPG berasrama. Kita targetkan 60.000 (guru) per tahun,” ujar Pranata.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Sumarna Surapranata menyampaikan salah satu pemberian afirmasi yang sudah berjalan untuk pemenuhan kualifikasi akademik guru yaitu di tempat Maluku. “Sekitar 11.600 guru didanai dan disekolahkan ke Universitas Terbuka,” ungkapnya dikala menggelar jumpa pers di kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (7/9/2020).
Sedangkan pemberian afirmasi untuk jadwal sertifikasi guru akan dimulai pada tahun 2020 sampai tahun 2019.
Pranata mengatakan, mulai tahun 2020, guru harus membiayai sendiri jadwal sertifikasinya. Ia mencontohkan proses sertifikasi di profesi akuntan atau pengacara. Untuk mengikuti sertifikasi profesi akuntan dan pengacara/advokat, mereka membiayai sendiri dan tidak didanai pemerintah. Pranata juga mengatakan, sertifikasi merupakan kebutuhan masing-masing guru, apalagi sertifikasi menjadi salah satu syarat seorang guru berhak mendapat tunjangan profesi guru (TPG).
Saat ini, tutur Pranata, dari total 2.294.191 guru PNS dan Guru Tetap Yayasan (GTY), ada 1.580.267 guru yang sudah mendapat sertifikasi. Sertifikasi tersebut diperoleh melalui PSPL (Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung, PF (Portofolio) dan PLPG
Sedangkan sebanyak 166.770 guru belum mendapat sertifikasi, dan 72.082 di antaranya sudah memenuhi syarat sebagai penerima jadwal sertifikasi tahun 2020 dan sedang menjalani jadwal sertifikasi. Mereka semua yaitu guru dalam jabatan, yaitu sudah menjadi guru maksimal pada Desember 2005, sehingga jadwal sertifikasinya masih menjadi tanggung jawab pemerintah.</p>
“Dilaksanakan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang sudah ada selama ini, ibarat Unnes, UPI, dan lainnya,” kata Pranata.
Sedangkan sebanyak 547.154 orang, katanya, akan memulai jadwal sertifikasi pada tahun 2020. Mereka yaitu orang-orang yang mulai menjadi guru pada 1 Januari 2006 ke atas. Sertifikasi akan dilakukan melalui Program PPG (Pendidikan Profesi Guru), Program Afirmasi dan pembiayaan sendiri dari guru yang bersangkutan.
“Saat ini sedang dibahas Program PPG berasrama. Kita targetkan 60.000 (guru) per tahun,” ujar Pranata.
0 Komentar untuk "Bantuan Afirmasi Sergur 2020-2019"