Teks Naskah Sambutan Presiden Ri Dalam Peringatan Hut Ke-48 Korpri Tahun 2019

Sahabat Edukasi yang berbahagia… Korps Pegawai Republik Indonesia, atau disingkat KORPRI, yaitu organisasi di Indonesia yang anggotanya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, pegawai BUMN, BUMD serta anak perusahaan. Sedangkan perangkat Pemerintah Desa Tidak menjadi anggota Korpri telah mempunyai Organisasi Profesi yang berjulukan PPDI atau Persatuan Perangkat Desa Indonesia. Meski demikian, KORPRI seringkali dikaitkan dengan Pegawai Negeri Sipil. Kedudukan dan acara KORPRI tak terlepas dari kedinasan.

KORPRI yang didirikan pada tanggal 29 November 1971 menurut Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971, yang merupakan wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia. Selama Orde Baru, KORPRI dijadikan alat kekuasaan untuk melindungi pemerintah yang berkuasa waktu itu. Namun semenjak kala reformasi, KORPRI menjelma organisasi yang netral, tidak berpihak terhadap partai politik tertentu.

Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia
Organisasi KORPRI mempunyai struktur kepengurusan di tingkat sentra maupun di tingkat kementerian. forum pemerintah non-kementerian, atau pemerintah daerah. Saat ini acara KORPRI umumnya berkiprah dalam hal kesejahteraan anggotanya, termasuk mendirikan sejumlah badan/lembaga profit maupun nonprofit.

Pegawai Negeri Sipil atau PNS mempunyai lima butir kesepakatan atau komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah dan masyarakat umum. PNS secara non kedinasan tergabung dalam wadah KORPRI. Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia disebut juga sebagai sumpah/janji pegawai negri sipil yang bertujuan biar sanggup membuat sosok PNS yang profesional, jujur, higienis dari segala korupsi, kolusi, nepotisme, berjiwa sosial, dan sebagainya.

Panca Prasetya Koprs Pegawai Republik Indonesia:

Kami Anggota Korps Pegawai Republik Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjanji:

1.   Setia dan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah Republik Indonesia yang menurut Pancasila dan UUD 1945;

2.   Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara,serta memegang teguh belakang layar jabatan dan belakang layar negara;

3.   Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan langsung dan golongan;

4.   Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia ;

5.   Menegakkan kejujuran, keadilan, dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.

Uraian di atas dikutip dari laman https://id.wikipedia.org/wiki/Korps_Pegawai_Republik_Indonesia

Sehubungan dengan Hari Ulang Tahun Ke-48 Korps Pegawai Republik Indonesia Tahun 2019 ini, berikut sambutan tertulis Presiden Republik Indonesia selaku Penasihat Nasional Korpri pada Hari Ulang Tahun Ke-48 KORPRI Tahun 2019, selengkapnya sebagai berikut:


BismiIIahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum WarahmatuIIahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
Om Swastyastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,

Yang saya hormati:
Para Menteri Kabinet lndonesia Maju,
Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
Ketua Umum dan Pengurus KORPRI Nasional;
Para Eselon I Kementerian;
Segenap anggota KORPRI;
Hadirin dan usul yang saya muliakan.

Pertama-tama, selaku Presiden Republik lndonesia dan Penasihat Nasional KORPRI, saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh anggota KORPRI dimanapun saudara berada, baik yang ada di tanah air maupun di seluruh perwakilan Republik lndonesia di Luar Negeri.

Saya ingin memberikan salam sekaligus apresiasi khusus pada anggota KORPRI yang bertugas di pelosok-pelosok negeri, di pulau-pulau terdepan, di daerah perbatasan dan wilayah-wilayah terisolir. Mereka yaitu abdi negara yang menjalankan kiprah dengan penuh dedikasi, untuk memastikan negara hadir di seluruh penjuru tanah air. Terima kasih atas pengabdian yang saudara-saudara berikan kepada rakyat, bangsa dan negara.

Hadirin dan segenap anggota KORPRI yang saya hormati,

Saat ini, kita berada di dunia yang berubah dengan cepat, yang sangat berbeda dengan dua puluh, tiga puluh atau empat puluh tahun yang lalu. Revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan.

Di sisi lain, persaingan antarnegara juga semakin sengit untuk berebut teknologi, berebut pasar dan memperebutkan talenta-talenta jago yang dipakai untuk memajukan negaranya.

Dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita dilarang takut. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru, dengan terobosan-terobosan baru. Kecepatan, kreativitas dan penemuan yaitu kunci. Cara-cara usang yang monoton, yang tidak kompetitif tidak sanggup diteruskan lagi. Kita harus sanggup lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain.

Karena itu, saya mengajak seluruh anggota KORPRI untuk mengambil jalan perubahan, melaksanakan reformasi secara berkelanjutan. Tidak ada lagi referensi pikir lama. Tidak ada lagi kerja linear. Dan tidak ada lagi kerja rutinitas. Birokrasi harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai gres dalam bekerja, cepat menyesuaikan diri dengan perubahan.

Saya mengajak seluruh Anggota KORPRI untuk terus menerus bergerak mencari terobosan, terus-menerus melaksanakan inovasi. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan yang menyulitkan rakyat, harus kita pangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi.

Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata. Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus sanggup dipotong, dipercepat dengan cara penerapan teknologi. Bahkan saya sudah minta eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan, sehingga pengambil keputusan sanggup lebih cepat. Hal yang pahit harus kita lakukan. Karena di kala persaingan antarnegara yang semakin sengit menyerupai ketika ini jikalau kita lambat, kita niscaya tertinggal. Karena itu ukurannya yaitu bukan lebih baik dari sebelumnya tapi lebih baik dari negara lain yang menjadi tentangan kita.

Saya juga sering mengingatkan bahwa kita harus mengurangi acara seremonial yang sifatnya rutinitas dan lebih meningkatkan produktivitas serta berorientasi pada hasil. Tugas birokrasi yaitu memastikan rakyat terlayani dengan baik serta program-program pembangunan betul-betul terdelivered, dirasakan keuntungannya oleh rakyat. Sekedar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan akomodasi serta kecepatan.

Dengan kemajuan teknologi, cara kerja birokrasi juga harus berubah. lnovasi teknologi harus sanggup mempermudah, bukan mempersulit pekerjaan. Kemajuan teknologi yaitu instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah. Masalah ketika ini harus kita selesaikan dengan smart shortcut yang lebih cepat, lebih efisien dan lebih memperlihatkan efek yang luas.

Hadirin dan segenap anggota KORPRI yang saya banggakan,

Kita harus optimis menatap masa depan. Kita harus percaya diri menghadapi tantangan kompetisi global. Kita harus yakin menjadi salah satu negara terkuat di dunia. Menjadi negara pemenang.

Kuncinya yaitu kita mau bersatu. Persatuan dan kesatuan yaitu pengikat kita untuk menuju lndonesia maju. Tanpa persatuan, kemajemukan negara kita, tidak akan pernah menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan. Tanpa persatuan, kita akan menjadi negara yang lemah dan pecundang.

Karena itu, saya mengajak pada seluruh anggota KORPRI yang tersebar di seluruh lndonesia menjadi garda terdepan dalam merajut persatuan, menjaga tali persaudaraan sebagai satu saudara se-bangsa dan se-tanah air.

Kita harus ingat bahwa negara kita yaitu negara besar. Negara dengan 17 ribu pulau, dengan agama, suku, budaya dan bahasa daerah yang beragam. Kita yaitu negara yang ber-bhinneka tunggal ika. Keberagaman ini yaitu kekuatan kita. Kemajemukan yaitu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa lndonesia, yang harus kita jaga dan rawat bersama-sama.

Hadirin dan segenap anggota KORPRI yang saya hormati,

Mengakhiri sambutan saya ini, saya ingin sekali lagi memberikan salam hangat kepada segenap anggota KORPRI dimanapun saudara-saudara berada. selamat bertugas, Ianjutkan pengabdian dan karya terbaik Saudara-saudara bagi rakyat, bangsa dan negara.

Terima kasih,

Wassalamu'aIaikum warahmatuIIahiwabarakatuh
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya.

Jakarta, 29 November 2019
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

JOKO WIDODO


Related : Teks Naskah Sambutan Presiden Ri Dalam Peringatan Hut Ke-48 Korpri Tahun 2019

0 Komentar untuk "Teks Naskah Sambutan Presiden Ri Dalam Peringatan Hut Ke-48 Korpri Tahun 2019"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)