WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID –Rocky Gerung selaku pengamat pendidikan menyoroti slogan pada spanduk di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipasang untuk memperingati Hari Guru Nasional. Slogan tersebut berbunyi “Guru Penggerak Indonesia Maju”, yang merujuk pada visi “Indonesia Maju” Presiden Joko Widodo.
Rocky mempertanyakan hal tersebut, apakah pembuatannya sesuai nalar sehat atau hanya slogan semata.
Rocky mengungkapkan hal itu pada diskusi publik memperingati Hari Guru Nasional yang diadakan FPKS bertema ‘Derita Guru dalam Sistem Pendidikan Indonesia’ di Ruang KK 2, Gedung Nusantara I, Kompleks dewan perwakilan rakyat RI, Senayan, Jakarta.
“Slogan Hari Guru, ‘Guru Penggerak Indonesia Maju’. Di sini (tema diskusi, red) disebutkan guru menderita. Bagaimana guru sanggup memajukan Indonesia jika menderita?” tanyanya.
Rocky menjelaskan bahwa sebetulnya guru yaitu rahim bangsa, sehingga kemajuan Indonesia ditentukan oleh guru-guru yang berilmu sehat.
“Saat Jepang dibom atom, Kaisar perintahkan untuk menghitung jumlah guru yang tersisa. Mereka fokus membangun pendidikan terlebih dulu,” kata Rocky.
“Bila guru yaitu pelopor kemajuan Indonesia, maka siapa yang menggerakkan para guru?” tanya dosen yang dikenal publik sebagai “presiden nalar sehat” ini.
Menurut Rocky, inspirasi pada frasa “Indonesia Maju” juga harus jernih terlebih dahulu untuk menggerakkan para guru.
“Kita harus mendudukkan masalah dengan nalar sehat. Jangan kita membayangkan masa depan dengan memori di masa kemudian yang buruk,” tutur Rocky merujuk pada permasalahan-permasalahan terkait guru yang masih dihadapi dunia pendidikan Indonesia.
Sumber : hidayatullah.com
Demikian info dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID, Kami senantiasa menunjukkan info dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda supaya informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.
0 Komentar untuk "Rocky Gerung: Bagaimana Dapat Memajukan Indonesia Kalau Guru Menderita?"