Pengertian Penemuan Sekolah, Ciri-Ciri Penemuan Sekolah, Dan Langkah-Langkah Penemuan Sekolah

Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan insan berkualitas yang bisa bersaing dan memili PENGERTIAN INOVASI SEKOLAH, CIRI-CIRI  INOVASI SEKOLAH, DAN LANGKAH-LANGKAH INOVASI SEKOLAH

Apa Pengertian Inovasi Sekolah dan Ciri-Ciri Inovasi Sekolah ? Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan insan berkualitas yang bisa bersaing dan mempunyai kecerdikan pekerti luhur serta moral yang baik. Penyelenggaraan pendidikan akan berhadapan dengan permasalahan yang kompleks. Banyak faktor yang memilih keberhasilan pendidikan. Pendidikan akan senantiasa berubah bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Oleh alasannya itu penemuan pendidikan menjadi hal yang sangat penting. Sekolah merupakan kawasan berlangsungnya proses pendidikan.


Sekolah harus terus melaksanakan penemuan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Tanpa penemuan sekolah akan sulit meraih prestasi yang maksimal untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin tinggi dan persaingan yang semakin ketat. Masyarakat (orang renta siswa) akan mencari sekolah yang bisa memenuhi harapannya. Sekolah berprestasi dan unggul yaitu sekolah yang secara berkelanjutan melaksanakan inovasi.

Pengertian Inovasi Sekolah. Inovasi yaitu salah satu ciri jiwa kewirausahaan. Inovasi yaitu kegiatan penelitian, pengembangan atau perekayasaan yang bertujuan menyebarkan penerapan mudah nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara gres untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi (UU No 18 tahun 2002). Menurut Kotler (1996) penemuan yaitu sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan gres oleh seseorang.

Meskipun ide tersebut telah usang ada, tetapi sanggup dikatakan suatu penemuan bagi orang yang gres melihat atau merasakannya. Berkaitan dengan dunia pendidikan khususnya sekolah, penemuan diartikan sebagai suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu hal yang baru. Baru bagi warga sekolah dan stake holder serta masyarakat, baik berupa hasil invensi maupun diskoveri untuk mencapai tujuan sekolah atau memecahkan dilema sekolah.
Sekolah sanggup melaksanakan penemuan dalam semua aspek menyerupai kurikulum, proses mencar ilmu mengajar, manajemen, kelembagaan, sarana dan prasarana, guru, siswa, pembiayaan, media pembelajaran, unit produksi sekolah, dan lain-lain.

Lalu apa Prinsip-prinsip Inovasi ? Drucker (1985) menyampaikan bahwa dalam melaksanakan penemuan perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Hal yang harus dilakukan
a. Menganalisis peluang
b. Apa yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan peluang
c. Sederhana dan terarah
d. Dimulai dari yang kecil
e. Kepemimpinan
2. Hal yang tidak harus dilakukan
a. Mencoba untuk menjadi yang pintar
b. Mencoba mengerjakan sesuatu yang banyak
c. Mencoba penemuan untuk masa yang akan tiba
3. Kondisi
a. Memerlukan ilmu pengetahuan
b. Membangun keunggulannya sendiri
c. Inovasi yaitu imbas dari ekonomi dan masyarakat

Apa saja Sumber Inovasi. Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi sekolah harus menjadi penggerak inovasi. Karena itu kepala sekolah harus memperluas wawasan dan pengetahuan serta mencar ilmu dari pengalaman-pengalaman. Sumber-sumber inovasi kepala sekoalah:

1. Penelitian dan pengembangan
Inovasi sanggup dihasilkan melalui penelitian dan pengembangan (research and development) dan penelian tindakan(action research). Penelitian dan pengembangan (litbang) dan atau penelitian tindakan ini merupakan suatu penemuan yang sistematis memakai metode-metode ilmiah. Saat ini kepala sekolah dan guru didorong untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan penelitian tindakan sekolah (PTS).

2. Keberhasilan atau kegagalan
Keberhasilan atau kegagalan, baik dari sekolah sendiri maupun dari sekolah lain sanggup dijadikan sumber ide bagi sebuah inovasi. Keberhasilan sekolah dalam meraih prestasi baik ditingkat local, regional, nasional, dan internasional sanggup menginspirasi untuk menciptakan inovasi-inovasi pengembangan sekolah. Misalnya, sekolah berhasil meraih juara 1 sekolah adiwiyata, untuk tetap bisa mempertahankan maka sekolah perlu penemuan sehingga lingkungan sekolah sanggup lebih baik. Demikian juga kegagalan sekolah dalam meraih prestasi. Kegagalan sanggup menjadi sumber ide penemuan ketika bisa menemukan penyebab kegagalan kemudian mencari taktik gres untuk mencoba kembali, bekerja keras dan pantang mengalah hingga berhasil. Misalnya nilai UN turun atau kurang baik, kepala sekolah beserta guru bisa berinovasi menciptakan model dan metode pembelajaran yang lebih efektif.

3. Kebutuhan, keinginan, dan kemampuan masyarakat
Inovasi sanggup bersumber dari memperhatikan kebutuhan, keinginan dan masyarakat. Misalnya, orang renta siswa menginginkan anaknya tidak sekedar pintar dalam bidang akademik, namun juga ingin pintar bidang lain maka sekolah sanggup menyebarkan acara kegiatan selain akademik. Program pengembangan sekolah juga harus diubahsuaikan dengan kemampuan orang renta siswa. Semakin tinggi kemampuan orang renta siswa semakin tinggi tuntutannya kepada sekolah, hal ini mengharuskan sekolah untuk berinovasi.

4. Persaingan
Persaingan yaitu sumber penemuan yang sangat besar. Persaingan antar sekolah akan mendorong suatu sekolah untuk melaksanakan inovasi. Sebagai contoh, kini ini jumlah sekolah semakin banyak baik swasta ataupun negeri. Untuk menarik ekspresi dominan masyarakat, sekolah harus melaksanakan pengembangan-pengembangan yang inovatif. Berbagai acara bisa dikembangkan, sehingga sekolah bisa menjadi sekolah unggulan dan favorit.
Selain itu sekolah harus bisa menyiapkan siswa untuk bersaing di pasar global. Persaingan global/bebas menuntut sumber daya insan yang bisa bekerja keras dan pantang menyerah..

5. Demografi
Perubahan demografi merupakan sumber penemuan untuk menyesuaikan produk-produk yang ada, atau menciptakan produksi yang baru. Perubahan demografi meliputi: usia, jenis kelamin, jumlah keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, kedudukan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.

6. Perubahan selera
Konsumen dalam hal ini orang renta siswa dan siswa sanggup diasumsikan gampang tertarik dengan sesuatu yang gres atau berbeda dari apa yang biasa dilihatnya sehari-hari. Konsumen mempunyai keinginan untuk tampil beda dengan yang lainnya, sesuai dengan selera masing-masing. Sekolah harus cermat memperhatikan selera para konsumen dan perubahannya, untuk segera melaksanakan penemuan bagi produknya.

7. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Baru
Munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi gres sanggup memudahkan pengelolaan pendidikan. Contoh: adanya computer, kualitas pembelajaran akan semakin meningkat. Alat peraga atau sumber mencar ilmu yang tadinya mustahil dihadirkan di kelas, melalui teknologi bisa ditampilkan dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran menjadi semakin menarik dan bermakna.

Apa saja CIri-ciri Inovasi Sekolah ? Ciri-ciri Inovasi di sekolah harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki kekhasan/khusus. Artinya suatu penemuan akan mempunyai ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan. Ciri khusus berarti acara penemuan bisa berdimensi makro atau luas dengan melibatkan banyak orang dengan rentang waktu yang relatif lama, namun ciri khusus juga bisa berdimensi mikro atau cakupan kecil, sederhana dengan melibatkan orang yang terbatas dengan durasi waktu yang terbatas pula. Hal utama bercirikan spesifik yaitu suatu penemuan memunculkan kondisi khusus, dan bukan asal tersebar saja. Misalnya, acara guru kelas rangkap (multi grade teachers) yang dianggap mempunyai ciri khusus dibanding dengan acara sejenis yang ada.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan. Dalam arti suatu penemuan harus mempunyai karaktreristik sebagai buah karya dan buah pikir yang mempunyai kadar orisinalitas dan kebaruan. Dengan demikian, penemuan ini merupakan suatu proses penemuan (invention) baik berupa ide, gagasan, hasil, sistem, ataupun produk yang dihasilkan.
3. Program penemuan dilaksanakan melalui acara yang terencana. Dalam arti bahwa suatu penemuan akan dilakukan melalui proses yang tidak tergesa-gesa dan dipersiapkan secara matang melalui tahapan-tahapan bersiklus Misal, pada dikala akan meluncurkan acara Manajemen Berbasis Sekolah (School Base Management).
4. Inovasi yang digulirkan mempunyai tujuan. Program penemuan yang dilakukan harus mempunyai apa yang ingin dicapai, termasuk arah dan taktik dengan dipakai sistem inovasi. Suatu penemuan tidak digulirkan begitu saja atau asal berbeda dengan acara sebelumnya, tetapi termasuk tujuan untuk memperbaiki suatu keadaan.

Lalu apa saja. Kriteria dan Langkah-langkah Merancang Inovasi Sekolah ? Inovasi sekolah tidak tiba serta merta. Inovasi bermula dari munculnya ide, kemudian dikembangkan dalam perencanaan penemuan sekolah. Dalam merencanakan inovasi, sebaiknya memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Fisibilitas. Fisibilitas yaitu tingkat kemungkinan pelaksanaan acara dalam kaitannya dengan sumber-sumber daya yang dimiliki sekolah yang mencakup tenaga, biaya, fasilitas, dan waktu.
2. Akseptabilitas. Akseptabilitas yaitu tingkat kemungkinan pelaksanaan acara dalam kaitannya dengan pemenuhan para klien penemuan sekolah. Nilai tambah yang bisa diraih oleh para klien akan sangat memilih akseptabilitas acara yang dirancang.
3. Vulnerabilitas. Vulnerabilitas yaitu tingkat kemungkinan pelaksanaan acara dalam kaitannya dengan antisipasi mengatasi risiko yang mungkin dihadapi setiap tindakan yang dilakukan di sekolah mengandung konsekuensi-konsekuensi.
Diantaranya sanggup berwujud beban yang mungkin diakibatkan dari adanya perubahan dari planning yang ditetapkan.
4. Efektivitas dan efisiensi. Efektif yaitu pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, sedang efisien yaitu yaitu suatu acara yang meminimalisir kerugian atau pemborosan sumber daya dalam menghasilkan suatu/melaksanakan sesuatu.

Adapun langkah-langkah merencanakan penemuan sanggup dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengindentifikasi peluang yang bisa dikembangan. Identifikasi sanggup memakai analisis SWOT
2. Menetapkan satu peluang yang akan dikembangkan
3. Mendiskripsikan rumusan materi ubah komponen penemuan pada dimensi terpilih.
4. Menentukan target perubahan secara spesifik untuk rumusan yang didiskripsikan
5. Menunjuk pelaku-pelaku utama yang cocok ditugaskan sebagai biro perubahan
6. Membuat acara waktu yang paling sempurna untuk tiap tahapan dan langkah-langkah penyebaran penemuan
7. Menetapkan tempat-tempat strategis untuk kegiatan khusus
8. Menyusun urutan kegiatan yang dilaksanakan.

Related : Pengertian Penemuan Sekolah, Ciri-Ciri Penemuan Sekolah, Dan Langkah-Langkah Penemuan Sekolah

0 Komentar untuk "Pengertian Penemuan Sekolah, Ciri-Ciri Penemuan Sekolah, Dan Langkah-Langkah Penemuan Sekolah"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close