Mendikbud Nadiem Makarim Akui Beban Guru Berlebihan

WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID – Sejak ditunjuk sebagai Mendikbud oleh Presiden Joko Widodo, Nadiem menyatakan, tidak ada gebrakan apa pun pada seratus hari awal masa jabatannya. Dia menentukan akan mendengarkan banyak sekali masukan. Baik dari guru, pejabat eselon I Kemendikbud, maupun Mendikbud periode sebelumnya Muhadjir Effendy. Tujuannya ialah memahami problem pendidikan di tanah air.

Pada 26 Oktober kemudian Nadiem menghadiri aktivitas Temu Pendidik Nusantara di Sekolah Cikal Cilandak, Jakarta Selatan. Dia tiba tanpa pengawalan ketat. Berbusana santai, mengenakan polo shirt hitam, celana jins, dan sepatu kets. Di sana menteri termuda Kabinet Indonesia Maju itu bertemu para pendidik dari Komunitas Guru Belajar seluruh Indonesia.
Dengan bertemu para guru, Nadiem berkesempatan mendengarkan kebutuhan guru yang mengajar di lapangan. Mendengarkan keluh kesah, masukan, hingga keinginan para guru kepada pemerintah ke depan. Tidak melulu soal dana. Malah para guru menyuarakan kemerdekaan untuk belajar. Ada pula yang memberikan banyaknya tuntutan kiprah di luar mengajar (administrasi) sehingga menciptakan guru sulit mengeksplorasi diri untuk berkarya.


Kemudian, pada 4 November, mantan bos Gojek itu mendapatkan 22 organisasi dan komunitas guru di kantornya. Ikatan Guru Indonesia (IGI) salah satunya. Pada kesempatan tersebut, IGI mengajukan sepuluh permintaan kepada Nadiem. Lima di antaranya menyuarakan masalah yang dihadapi guru. IGI meminta urusan manajemen guru dibentuk dalam jaringan (online) dan disederhanakan. Termasuk di dalamnya ketentuan menciptakan rancangan aktivitas pembelajaran (RPP) cukup dua halaman, tapi jelas.

Masalah pengangkatan guru harus berdasar kebutuhan kurikulum. Uji kompetensi guru wajib dilakukan minimal sekali dalam tiga tahun. Dengan begitu, sistem honorer dihapuskan. Sehingga guru yang mengisi di kelas mempunyai status yang jelas. Gaji guru diubahsuaikan dengan upah minimum dari pemerintah berdasar kelayakan.
Ketua Umum IGI Muhammad Ramli Rahim menilai isi pidato Nadiem tidak bertele-tele. Fokus ke fungsi pendidikan: menghadirkan pembelajaran yang baik serta meningkatkan kualitas hubungan antara guru dan siswa di kelas. ”Selama ini beban manajemen guru terlalu besar. Beban berguru siswa juga banyak. Beliau mengungkapkan itu secara gamblang,” ucapnya ketika dihubungi tadi malam.

Guru harus menciptakan laporan pembelajaran ke pengawas sekolah, urusan sertifikasi, atau kenaikan pangkat yang ujung-ujungnya memengaruhi pendapatan. Hal tersebut tentu menciptakan guru tidak fokus untuk mengajar dan membimbing siswa. Akibatnya, pembelajaran berlangsung sekadarnya, tidak ada diskusi, hingga kesannya guru tidak bisa menggali potensi anak didiknya.

Begitu juga siswa. Mempelajari satu mata pelajaran saja repot, apalagi semuanya. ”Saya pikir apa yang disampaikan Pak Nadiem ini ialah apa yang ia dengar selama seratus hari menjabat,” terang Ramli. Dari permintaan IGI tersebut, berdasarkan Ramli, kebijakan yang paling mungkin dikerjakan dalam waktu akrab ialah menyederhanakan manajemen guru.

Di sisi lain, inisiator Kampus Guru Cikal Najelaa Shihab menilai percakapan Nadiem dengan para guru menciptakan Nadiem optimistis. Guru butuh teladan konkret, bukan hanya arahan yang terkesan template. ”Sehingga konteksnya bisa diterapkan di kawasan mengajar masing-masing guru di Indonesia,” kata Najelaa. Namun, harus diakui, tantangan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru sangat berat.

Sumber : jawapos.com

Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID,  Kami senantiasa memperlihatkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda supaya informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Related : Mendikbud Nadiem Makarim Akui Beban Guru Berlebihan

0 Komentar untuk "Mendikbud Nadiem Makarim Akui Beban Guru Berlebihan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)