Hari Guru Nasional (HGN) 2020 yang dibarengi HUT PGRI pada 25 November 2020 mendatang, menuai protes dari beberapa organisasi profesi guru lainnya.
Hal ini disebabkan lantaran Kemdikbud memperlihatkan keistimewaan pada PGRI dengan menuliskan Hari Ulang Tahun PGRI pada logo HGN 2020, maka sudah barang tentu hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 wacana Guru dan Dosen
Berdasarkan hal tersebut, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), dan Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) meminta kepada pemerintah yakni Kemdikbud termasuk Ketua Panitia Hari Guru Nasional 2020 untuk segera mencabut kalimat atau frase “HUT PGRI ke 71” pada logo HGN 2020.
Hal ini disampaikan oleh Sekjen Pergunu (Persatuan Guru Nahdhatul Ulama) Gatot Suyono. "Pemerintah dihentikan merayakan HUT sebuah organisasi profesi tertentu, ialah PGRI yang menurut Undang-Undang seharusnya independen dengan memakai kemudahan negara, baik sumber-daya uang maupun lainnya yang memberati keuangan negara. Dengan kata lain, biarkan PGRI merayakan sendiri hari ulang tahunnya, menyerupai halnya organisasi profesi guru lainnya, bukan dengan membebani sumber-daya negara," paparnya
Sementara itu persaingan antara 2 organisasi guru nampaknya mulai meruncing, pasalnya Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyatakan siap menghadirkan 20 ribu guru di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Hal ini terkait dengan pernyataan Plt Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi yang mempunyai anggota terbanyak dan bisa menghadirkan 10 ribu akseptor di program puncak Hari Guru Nasional (HGN).
Menurutnya, PGRI tak perlu pongah dengan mempunyai massa yang besar. "IGI juga mampu menghadirkan guru yang benar-benar guru, bukan dosen, bukan pejabat pemerintah dan juga tentunya bukan hanya pemerhati pendidikan untuk hadir di Sentul jikalau hanya itu yang menjadi acuannya," papar Ramli.
Rangkaian peringatan Hari Guru Nasional tahun 2020 sendiri akan terdiri dari beberapa kegiatan. Pertama, akan diselenggarakan Gerak Jalan Sehat pada Minggu, 20 November 2020, dengan pelaksana utama PGRI DKI Jakarta. Kedua, ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 22 November 2020 yang akan dilakukan Kemendikbud dan dihadiri juga oleh organisasi profesi guru. Ketiga, upacara bendera sempurna di Hari Guru Nasional sekaligus HUT PGRI ke-71, yakni tanggal 25 November 2020. Keempat, simposium guru dan tenaga kependidikan pada tanggal 26 November 2020 yang akan diikuti sekitar 2.000 guru. Untuk kegiatan upacara bendera dan simposium guru, akan dikoordinir oleh Kemendikbud bahu-membahu dengan organisasi profesi guru.
prokaltim
Hal ini disebabkan lantaran Kemdikbud memperlihatkan keistimewaan pada PGRI dengan menuliskan Hari Ulang Tahun PGRI pada logo HGN 2020, maka sudah barang tentu hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 wacana Guru dan Dosen
Berdasarkan hal tersebut, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), dan Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) meminta kepada pemerintah yakni Kemdikbud termasuk Ketua Panitia Hari Guru Nasional 2020 untuk segera mencabut kalimat atau frase “HUT PGRI ke 71” pada logo HGN 2020.
Hal ini disampaikan oleh Sekjen Pergunu (Persatuan Guru Nahdhatul Ulama) Gatot Suyono. "Pemerintah dihentikan merayakan HUT sebuah organisasi profesi tertentu, ialah PGRI yang menurut Undang-Undang seharusnya independen dengan memakai kemudahan negara, baik sumber-daya uang maupun lainnya yang memberati keuangan negara. Dengan kata lain, biarkan PGRI merayakan sendiri hari ulang tahunnya, menyerupai halnya organisasi profesi guru lainnya, bukan dengan membebani sumber-daya negara," paparnya
Sementara itu persaingan antara 2 organisasi guru nampaknya mulai meruncing, pasalnya Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyatakan siap menghadirkan 20 ribu guru di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Hal ini terkait dengan pernyataan Plt Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi yang mempunyai anggota terbanyak dan bisa menghadirkan 10 ribu akseptor di program puncak Hari Guru Nasional (HGN).
Menurutnya, PGRI tak perlu pongah dengan mempunyai massa yang besar. "IGI juga mampu menghadirkan guru yang benar-benar guru, bukan dosen, bukan pejabat pemerintah dan juga tentunya bukan hanya pemerhati pendidikan untuk hadir di Sentul jikalau hanya itu yang menjadi acuannya," papar Ramli.
Rangkaian peringatan Hari Guru Nasional tahun 2020 sendiri akan terdiri dari beberapa kegiatan. Pertama, akan diselenggarakan Gerak Jalan Sehat pada Minggu, 20 November 2020, dengan pelaksana utama PGRI DKI Jakarta. Kedua, ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 22 November 2020 yang akan dilakukan Kemendikbud dan dihadiri juga oleh organisasi profesi guru. Ketiga, upacara bendera sempurna di Hari Guru Nasional sekaligus HUT PGRI ke-71, yakni tanggal 25 November 2020. Keempat, simposium guru dan tenaga kependidikan pada tanggal 26 November 2020 yang akan diikuti sekitar 2.000 guru. Untuk kegiatan upacara bendera dan simposium guru, akan dikoordinir oleh Kemendikbud bahu-membahu dengan organisasi profesi guru.
prokaltim
0 Komentar untuk "Logo Hari Guru 2020 Diprotes Ini Alasannya"