SITUS CIPANGANTEN PANDEGLANG BANTEN |
Situ Cipanganten merupakan pemandian sebagaimana umumnya pemandian sumber mata air, tetap mungkin sedikit berbeda dengan pemandian yang satu ini. Pemandian yang letaknya agak sedikit tersembunyi dari keramaian yakni di tengah pesawahan penduduk.
Pemandian ini untuk kalangan tertentu yang mempercayai mempunya beberapa kekhasan sebagai sarana syariat memenuhi hajat/keinginan ibarat misalnya, bagi yang sulit mendapat jodoh semoga cepat sanggup jodoh, untuk calon pasangan yang akan menjadi pengantin semoga dimudahkan segala urusannya, untuk keberkahan atau lain sebagainya.
Situ atau lebih tepatnya sumber mata air Cipanganten/Ciputri terbagi menjadi beberapa kolam-kolam kecil antara 1x1 hingga 2x3 meter persegi dengan sumber air yang terus memancar tanpa henti dari sebuah pohon beringin besar.
Kekhususan tempat ini pun tidak terlepas dari nama besar atau sejarah kesultanan Banten yakni salah satu peninggalan/jejak peninggalan Sultan Banten ke VII yang berjulukan Sultan Maulana Mansyur atau Syeh Maulana Mansyur atau Syeh Cikaduen yang di percaya sebagai salah satu wali Allah sehingga karomah ia masih terdapat di tempat ini.
Berawal dari mengungsinya sang sultan Banten beserta keluarga dan panglima-panglimanya dari kejaran para penjajah Belanda atau VOC. Sampailah ia di tempat ini sebelum hingga tujuan terakhirnya yakni Cikaduen.
Keberadaan ia di kawasan Cipanganten kemungkinan bersamaan dengan keberadaan ia di Situs Batu Qur`an. Melalui isyaroh yang ia dapatkan, masing-masing bak yang berada di situs Cipanganten mempunya kehususan sendiri.
Jika kita berniat berziarah di Situ Cipanganten, prosesi diawali pembacaan hadorot dan ziarah terlebih dahulu untuk maksud dan tujuan pengunjung yang dipimpin oleh sang juru kunci.
Setelah selesai kita diwajibkan untuk mengganti seluruh pakaian yang kita kenakan dengan celana atau pakaian yang disediakan oleh kuncen.
Menurut sang juru kunci, situs Ciputri terbagi menjadi 3 kolam:
Menurut sang juru kunci, situs Ciputri terbagi menjadi 3 kolam:
1) Kolam Cipalias
Pada sumber air ini mencapai kedalaman 1,5 M dan terdapat sempurna di bawah pohon beringin yang diperkirakan berumur 300 tahun ditengah-tengahnya terdapat pula pohon cibeulam untuk memegang tangan.
Prosesi hajat: Kita merendam dan menyelupkan seluruh tubuh dan kepala ke air di Cipalias 3x menghadap ke barat,timur,utara,dan selatan berlawanan dengan arah jarum jam. Cipalias untuk meringkankan dan di mudahkan mencari penyelesaian yang sedang di hadapi dan menjadikan kharisma dari seseorang.
2) Kolam Cipanganten / Ciputri
Cipanganten dipakai oleh istri Syekh Mansur berjulukan Nyi Dayuh Sari Inten untuk bertirakat, sebab sering dipakai oleh seorang wanita terutama istri dari syeh Mansyur maka disebut juga Ciputri
Setelah di awali dari mandi di bak Cipalias, selanjutnya kita berjalan ke arah utara dengan berjalan kaki kurang lebih 100 meter, ditempat tersebut terdapat sumber air berbentuk abjad U.
Setelah di awali dari mandi di bak Cipalias, selanjutnya kita berjalan ke arah utara dengan berjalan kaki kurang lebih 100 meter, ditempat tersebut terdapat sumber air berbentuk abjad U.
Di bak Ciputri / Cipanganten di peruntukan bagi kelancaran jodoh, kelancaran rizki dan kelancaran perjuangan yang akan di lakukan.
Sebelum mengguyurkan air tersebut pada kepala kita duduk diantara sumber air tersebut dan menyebutkan nama-nama orang tua, keluarga dan calon yang akan dinikahi atau menyebutkan niat yang akan dilancarkan segala perjuangan yang sedang dijalankan.
Sebelum mengguyurkan air tersebut pada kepala kita duduk diantara sumber air tersebut dan menyebutkan nama-nama orang tua, keluarga dan calon yang akan dinikahi atau menyebutkan niat yang akan dilancarkan segala perjuangan yang sedang dijalankan.
3) Kolam Ciberani
Situ ini hanya diperbolehkan hanya untuk meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian untuk melaksanakan sesuatu hal yang sulit dilakukan oleh kita.
Ciberani di gunakan oleh panglima perang kesultanan Banten yang ke-7 yang berjulukan Tubagus Raje dan Tubagus Jaja untuk bertirakat menambah keberanian diri pasukannya dalam setiap pertempuran melawan penjajah.
Gambar tempat pemandian tersebut tidak sanggup kami tampilan seluruhnya sebab ada sesuatu hal yang tidak lazim ketika kami mengambil gambar dan alhasil gambar yang kami ambil hilang secara tiba-tiba dan tidak sanggup kami ulang dalam pengambilannya sebab akan mengalami hal yang sama, dari gambar yang ada, Cipanganten tersebut berlokasi tidak jauh dari sungai berjarak 50 M.
Disarankan jikalau ingin mengunjungi tempat tersebut harus sesuai niat dan tujuan masing-masing serta ziarah dahulu dengan bimbingan oleh kuncen cipanganten.
Cipanganten tersebut berada di Kp. Cibulakan Desa Kadu Bungbang Kec. Cimanuk Pandeglang sanggup ditempuh melalui alun-alun Pandeglang menuju arah pertigaan jalan ke Labuan lurus dan melanjutkan ke arah cimanuk, pada pertigaan cimanuk berjarak 7 KM. Dan berjarak 800 M dari area parkiran Cikoromoy ke arah utara melewati perkampungan dan pesawahan serta sungai kecil yang mengairi sawah, dari sungai tersebut lokasi berjarak 50 M terdapat gubuk sederhana persis di depan Cipanganten yang di huni oleh pemilik dan sebagai kuncen areal Cipanganten.
0 Komentar untuk "Situs Cipanganten Pandeglang Banten"