Undang - undang Guru dan Dosen menuntut semoga guru menjadi profesional. Bentuk profesionalisme ditandai dengan adanya sertifikat pendidik. Sebagai tenaga profesional, kiprah guru pun bertambah, salah satunya ialah melaksanakan publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah menjadi kewajiban bagi guru alasannya akan berimplikasi kepada kenaikan pangkat guru yang bersangkutan. Terdapat beberapa jenis publikasi ilmiah yang bisa dibentuk guru dan menerima angka kredit (Lihat Jenis Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya) . Dari aneka macam karya ilmiah yang bisa dibentuk guru, yang menjadi primadona dikala ini ialah penelitian ilmiah berupa Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Kenapa PTK? Karena karya ilmiah ini bekerjasama eksklusif dengan kiprah keseharian guru dalam meningkatkan kualitas atau mutu pembelajaran di sekolahnya.
Terkait dengan penyusunan PTK, faktanya tidak semua guru bisa menyusun PTK dengan baik. Alhasil, beberapa oknum guru melaksanakan tindakan tidak terpuji dengan memanfaatkan joki pembuatan PTK dalam melengkapi syarat kenaikan pangkat. Ini nyata, tapi gampang - mudahan itu hanya sebagian kecil oknum guru. Saya yakin, secara umum dikuasai guru Indonesia ialah guru yang profesional dan pantang melaksanakan hal yang tidak terpuji ibarat itu.
Mengapa sebagian guru sulit untuk menciptakan karya ilmiah? Jawabannya sederhana, alasannya mereka belum terbiasa. Pasalnya, budaya menulis dikalangan guru masih sangat rendah. Hal ini terjadi alasannya dimasa lalu, guru tidak dituntut untuk melaksanakan peningkatan kualitas diri dengan cara menulis karya ilmiah. Berbeda dengan kini yang mewajibkan guru untuk terus meningkatkan kompetensi dirinya termasuk dalam hal menulis.
Selanjutnya pada dikala tersadar untuk memulai menulis, biasanya mereka kebingungan harus memulai dari mana. Kebingungan terjadi alasannya tidak aba-aba yang terang misal dari para pengawasnya. Standar baku ibarat apa dalam menyusun PTK yang terkadang guru tidak mengetahuinya. Jika memakai kriteria pada dikala kuliah dulu, ada pertanyaan dalam benak guru, apa mungkin sama ibarat yang dikehendaki dalam penyusunan PTK sekarang. Seharusnya, dinas terkait pro aktif menawarkan bimbingan yang terang perihal penyusunan karya ilmiah, bukan hanya dalam tataran teoritis atau sosialisasi yuridis, tapi lebih kepada bimbingan teknis. Kalau perlu dibuatkan buku pedoman bagi guru perihal tata cara penulisan karya ilmiah yang benar. Tujuannya ialah semoga terjadi keseragaman dari sisi sistematika dan teknis penulisan meskipun kontennya niscaya sangat beragam. Dinas juga bisa mengarahkan tema penelitian yang bisa dipilih oleh guru. Berikutnya, bimbingan teknis atau lebih kepada tutorial penyusunan karya ilmiah bagi guru perlu digalakan. Sekali lagi bukan pada tataran teoritis, tapi lebih kepada tataran mudah ibarat workshop dan sejenisnya.
Tulisan ini bukan bermaksud menghakimi siapa pun. Saya hanya ingin mengajak rekan guru untuk memulai menulis, terutama menulis karya ilmiah berupa PTK. Pada goresan pena terdahulu saya sudah menawarkan citra atau panduan mudah dalam menyusun laporan PTK. Sekarang kita fokuskan untuk berguru bagaimana menyusun latar belakang dilema alasannya dari sini lah kita akan memulai penelitian kita.
Ingat Kembali
Langkah pertama dalam menyusun latar belakang dilema ialah mengingat kembali segala sesuatu yang sudah dilakukan selama pembelajaran di sekolah. Apakah ada yang salah? Apakah tidak sesuai dengan cita-cita anda? Mungkin terkait dengan pengelolaan kelas, media yang digunakan dikala pembelajaran, metode yang dipakai, atau hal - hal yang bersifat intruksional lainnya. Jika iya, inilah yang disebut dengan masalah. Masalah ialah ketidaksesuaian antara cita-cita dengan kenyataan. Jika anda sudah menemukan dilema anda, selamat, anda siap untuk melaksanakan penelitian. Penelitian ibarat apa? Penelitian dalam rangka menjawab dan memecahkan dilema yang anda miliki.
Tuliskan Masalah Yang Ada
Berapa banyak dilema yang anda hadapi? Sedikit, sedang atau justru sangat banyak?. Nah, kini tuliskan dalam selembar kertas dilema - dilema yang muncul dalam perenungan tadi. Tuliskan sebanyak - banyaknya. Semakin banyak semakin baik. Jangan katakan bahwa anda tidak mempunyai masalah, saya yakin semua niscaya mempunyai dilema di kelas atau sekolah. Tapi, tidak sedikit guru yang tidak menyadarinya. Sekarang saatnya kita pikirkan dan eksklusif tuliskan dilema - dilema yang kita hadapi. Ambil pulpen, segera tulis sebelum lupa. Bingung bagaimana menulis dilema yang dihadapi? Coba tulis apa yang kita inginkan, dilanjutkan dengan apa yang terjadi. Kita lihat pola :
- Hasil berguru siswa harusnya tinggi atau minimalnya di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), tapi kenyataannya hasil berguru siswa masih rendah
- Seharusnya ketika pembelajaran siswa berpartisipasi aktif di kelas, tapi kenyataannya siswa yang di latih begitu pasif
- Siswa diperlukan bisa menciptakan karangan dengan baik, tapi kebanyakan siswa begitu kesulitan dalam menulis sebuah karangan
- Dalam bahan tertentu siswa dengan gampang menguasainya, tapi dalam bahan yang lain mereka mengalami kesulitan dll.
Saya yakin masih banyak dilema yang dihadapi guru di kelas atau sekolah. Tulis semua jangan hingga ada yang terlewat. Minimal anda menuliskan sepuluh dilema dalam langkah ini.
Fokuskan Masalah
Dari daftar dilema yang sudah ditulis, manakah dilema yang harus segera diselesaikan? Pilih salah satunya. Misal kita pilih perihal rendahnya hasil berguru siswa. Setelah kita fokus pada satu masalah, kini pikirkan aneka macam alternatif pemecahan masalah. Misal, kalau hasil berguru rendah, berarti kita ingin meningkatkan hasil berguru tersebut. Hasil berguru tersebut sanggup meningkat dengan aneka macam pendekatan, apakah dengan mengganti metode pembelajaran, apakah memanfaatkan media atau taktik lainnya. Buatlah daftar alternatif pemecahan masalah. Pilih alternatif yang terbaik.
Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, selamat, anda kini sudah mempunyai judul PTK. Perhatikan pola berikut :
Masalah yang dihadapi ialah masih rendahnya hasil / prestasi berguru IPS pada bahan tertentu yang terbukti dengan skor ulangan harian yang masih banyak dibawah KKM. Alternatif dilema yang dipilih contohnya ialah dengan memanfaatkan situs blogspot sebagai media pembelajaran. Maka kini kita sanggup merumuskan Judul PTK sebagai berikut : "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Negara Maju dan Berkembang Dengan Memanfaatkan Media Pembelajaran Berupa Situs Blogspot Pada Siswa Kelas 9A SMPN 1 Cikeusal".
Mulailah Menulis Latar Belakang Masalah
Setelah memfokuskan pada satu dilema dan alternatif pemecahannya, saatnya kita menulis paragraf latar belakang penelitian. Disini biasanya guru galau mengawali tulisannya. Tentang kata atau kalimat apa yang akan dijadikan pembuka pada goresan pena tersebut. Ini wajar, hal ini sering dialami oleh mereka yang tidak terbiasa menulis sebuah karangan. Lalu bagaimana solusinya? Ambil pulpen atau siapkan komputer/laptop, tulis kata yang ada dipikiran anda. Tuliskan saja dengan sesuka hati. Biarkan kalimatnya berantakan. Biarkan tulisannya kacau. Tulis saja. Ayo tuliskan satu atau dua buah kalimat sebagai pembuka. Lihat keajaibannya, wangsit akan muncul seiring anda mulai menulis. Langsung tuliskan wangsit tersebut. Terus tulis perihal banyak hal yang ingin anda tulis. Jangan takut akan ada yang menghakimi, biarkan anda menulis secara lepas perihal yang ingin anda tulis.
Sekarang lihat, sudah berapa kalimat yang anda tulis. Lihat luar biasanya kemampuan anda menulis. ternyata anda bisa menulis bukan? Berikutnya kita coba perbaiki goresan pena kita tersebut. Mulai dengan menceritakan cita-cita - cita-cita yang diamanatkan perundangan misalnya, cita-cita - cita-cita secara teoritis dan lain sebagainya. Satu paragraf sudah selesai, lanjut paragraf berikutnya. Tuliskan kenyataan atau fakta - fakta baik dari media masa, dari penelitian terdahulu, atau bahkan,dari keseharian yang kita hadapi. Rangkailah kalimat untuk menceritakan hal tersebut. Yes, paragraf dua sudah selesai.
Lanjut paragraf berikutnya. Tuliskan bagaimana seharusnya atau bagaimana menuntaskan dilema yang ada diparagraf sebelumnya. Ide untuk menulis dari alternatif memecahan dilema yang sudah diidentifikasikan sebelumnya. Paparkan dalam rangkaian kalimat alternatif - alternatif tersebut hingga pada kesimpulan untuk menentukan satu alternatif.
Tulisan dilanjutkan dengan mengungkapkan aneka macam teori yang mendukung pemilihan alternatif pemecahan dilema yang kita pilih. Kutip aneka macam pendapat, fakta atau hasil penelitian yang mendukung alternatif tersebut. Kutiplah sebanyak yang anda tahu atau setidaknya satu landasan teoritis anda ungkapkan.
Lihat, beberapa paragraf sudah dibuat. Lanjtukan dengan mengambil kesimpulan pada suatu hipotesis bahwa alternatif tersebut sanggup memecahkan dilema yang kita hadapi. Akhiri goresan pena latar belakang dengan kalimat bahwa anda tertarik melaksanakan penelitian perihal suatu hal berikut penyelesaian masalahnya. Dan, latar belakang penelitian pun hasilnya sudah jadi.
Review Kembali
Setelah rangkaian paragraf tersaji dalam sebuah goresan pena latar belakang masalah, saatnya melaksanakan finishing. Baca kembali rangkaian kata, kalimat dan paragraf yang sudah anda tulis secara perlahan. Lihat kejanggalan - kejanggalan dalam penulisan. Lihat urutan logis antar kalimat. Perbaiki apa yang masih kurang. Tambahkan kalimat atau kata kalau perlu. Perbaiki teknis penulisannya sesuai hukum yang berlaku. Setelah melaksanakan editing di atas, baca lagi untuk kedua kalinya. Akhirnya Latar Belakang Masalah sudah jadi. Selamat. Kita lanjutkan pada Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan lain sebagainya dalam Bab I Pendahuluan. Ini akan dibahas pada goresan pena selanjutnya.
Demikian goresan pena dalam merumuskan latar belakang dalam menyusun PTK. Semoga bermanfaat.
Catatan :
Tulisan ini bukan bermaksud menggurui atau seolah saya lebih tahu, tapi ini lebih bersifat sharing. Mohon masukannya untuk yang lebih andal dalam penyusunan PTK. Hatur nuhun.
0 Komentar untuk "Merumuskan Latar Belakang Dalam Menyusun Laporan Ptk"