Gambar diambil dari google.com |
LPG (liquid petroleum gas) atau elpiji niscaya sudah sangat dikenal ibu-ibu di Indonesia. Sejak tidak ada lagi minyak tanah, elpiji menjadi terkenal sebagai materi bakar. Saya sendiri terbiasa membantu menghubungkan gas elpiji dengan kompor. Soalnya, ibu - ibu di rumah merasa takut kalau sewaktu - waktu gas tersebut meledak alasannya sering mereka saksikan isu wacana meledaknya tabung gas akhir kebocoran.
Saat memasangkan gas elpiji, saya suka mencium busuk khas gas tersebut. Seperti telur busuk atau semacamnya. Saya suka penasaran, mengapa elpiji berbau menyerupai itu. Pada mulanya, saya menyangka bahwa busuk tersebut berasal dari gas yang mungkin berasal dari kotoran hewan, sehingga busuk gas menyerupai busuk kotoran hewan. Namun ternyata, belakangan gres saya tahu bahwa busuk khas tersebut bahwasanya bukan busuk dari gas elpiji itu sendiri.
Komponen elpiji didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil seperti etana (C2H6) dan pentana (C5H12). Dengan kandungan menyerupai itu, maka elpiji mempunyai beberapa sifat seperti:
- Cairan dan gasnya sangat gampang terbakar
- Cairan sanggup menguap bila dilepas dan menyebar dengan cepat.
- Gas lebih berat dibanding udara sekitar sehingga akan benyak menempat kawasan yang rendah
- Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan didalam tangki atau silinder
- Tidak beracun dan tidak berwarna
Berdasarkan beberapa sifat tersebut, diketahui bahwa gas elpiji tidak berbahaya alasannya tidak mengandung racun, tidak berwarna, serta tidak mempunyai bau. Lalu mengapa saat terjadi kebocoran gas elpiji kita mencium bau? Ternyata hal tersebut yakni untuk menghindari peluang terjadinya kebocoran gas yang sanggup memicu kebakaran. Jika tidak terdapat busuk khas, orang disekitar tidak akan menyadari kalau sudah terjadi kebocoran. Dan tentu saja ini akan sangat membahayakan. Maka untuk keselamatan pengguna, Pertamina sebagai produsen elpiji menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung sebagai menunjukan terjadinya kebocoran. Mercaptan atau tiol (dalam kimia organik) yakni sebuah senyawa yang mengandung gugus fungsi yang terdiri dari atom sulfur (belerang) dan atom hidrogen. Bau khas tersebut berasal unsur welirang yang ada pada mercaptan. Intinya, busuk khas pada elpiji yakni komponen pelengkap dari Pertamina untuk menjaga keselamatan penggunanya.
Sebagai informasi tambahan, bila ada beberapa goresan pena yang menyatakan bahwa tabung gas elpiji mempunyai tanggal kadaluarsa, hal ini di bantah oleh Pertamina. Seperti halnya dalam goresan pena unikgeli.blogspot.co.id, disebutkan bahwa untuk mengetahui tanggal kadaluarsa tabung dengan melihat ALFA CODE yang terdapat pada tabung. Contoh : A 09 yang berarti masa kadaluarsa tabung berakhir pada bulan Januari - Maret 2009. Kode kadaluarsa yang lain masih berdasarkan blog yang sama yakni sebagai berikut :
A = Januari - Maret
B = April - Juni
C = Juli - September
D = Oktober - Desember
Nah, berdasarkan klarifikasi Pertamina yang dilansir finance.detik.com (19/5/2010), tidak ada kisah kalau tabung elpiji kadaluarsa. Kode yang ada yakni waktu untuk re-test (tes ulang), bukan masa berakhirnya penggunaan tabung. Tes ulang dilakukan untuk memastikan kelayakan dari tabung yang sudah dipakai konsumen. Aturannya, tes ulang tabung harus dilakukan lima tahun sekali. Namun demikian Pertamina melaksanakan tes ulang kadang dibawah lima tahun alasannya dikhawatirkan ada tabung yang sudah rusak sebelum waktunya. Untuk tabung yang tidak layak, biasanya pertamina akan menarik dari peredaran dan menggantikannya dengan yang baru.
Semoga bermanfaat ...
ref :
https://blog.paperplane-tm.site/search?q=alasan-kenapa-gas-lpg-mengeluarkan-bau
http://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/1359668/pertamina-tak-ada-istilah-tabung-elpiji-kadaluarsa
https://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji
0 Komentar untuk "Mengapa Gas Lpg Mempunyai Wangi Khas?"