Ujian atau tes niscaya pernah dialami oleh setiap orang yang mengikuti pendidikan formal di sekolah Indonesia. Mulai dari tingkat dasar bahkan hingga sekolah tinggi tinggi. Berbagai macam bentuk ujian baik tertulis atau verbal dengan banyak sekali tujuan, sekedar mengukur ketercapaian pembelajaran hingga sebagai dasar memutuskan keberlanjutan ke jenjang yang lebih tinggi. Istilah ujian juga mungkin dibaurkan dengan istilah ulangan atau tes.
Tips Belajar Efektif
Setiap siswa berharap biar hasil ujian memuaskan dengan perolehan nilai yang tinggi. Tapi tidak jarang skor perolehan jauh dari kata memuaskan. Padahal sebelumnya sudah mencar ilmu mati - matian. Mengapa ini terjadi? Banyak faktor yang mempengaruhinya. Tapi pada intinya, persiapan menghadapi ujian masih kurang. Mungkin alasannya sebelumnya tidak memahami bahan ujian, tidak mengulang apa yang akan diujikan, hingga pada sistem mencar ilmu kebut semalam (SKS). Ini yang sering dihadapi siswa kebanyakan. Lalu bagaimana biar skor ujian kita meningkat sementara waktu ujian begitu dekat? Beberapa situs lokal banyak menawarkan tips cara mencar ilmu yang efektif menjelang ujian mirip yang ditulis pada situs belajarpsikolgi.com bahwa cara mencar ilmu efektif menjelang ujian ialah sebagai berikut :
- Buat suasana yang nyaman (kondusif) pada ketika belajar
- Pilih waktu mencar ilmu yang sempurna yaitu pada ketika badan masih segar
- Kembangkan bahan yang sudah dipelajari dengan memunculkan banyak sekali pertanyaan terkait bahan tersebut
- Mencatat pokok - pokok pelajaran atau menciptakan kesimpulan
- Membaca ialah kunci belajar
- Belajar itu memahami, bukan sekedar menghapal
- Bentuk kelompok belajar
- Hapalkan kata - kata kunci untuk bahan hapalan
- Latih sendiri kemampuan kita dengan menjawab soal - soal latihan
- Sediakan waktu untuk istirahat
Selain beberapa tips di atas, situs tersebut juga menyarankan biar kita menyiapkan mental biar tidak mengalami demam panggung atau grogi yang pada waktunya justru akan merugikan akseptor ujian itu sendiri.
Sementara itu, tipsiana.com menawarkan 11 tips untuk meningkatkan daya tangkap pada ketika belajar. Tips tersebut antara lain :
- Catatlah pelajaran dengan goresan pena tangan
- Gemar menciptakan coretan
- Jangan mendengarkan lagu ketika mencar ilmu alasannya sanggup mengganggu konsentrasi
- Berbicaralah dengan diri sendiri seolah sedang berargumen perihal apa yang dipelajari
- Beristirahat sejenak sehabis belajar
- Dianjurkan minum kopi atau teh ketika belajar
- Perbanyak berdoa
- Jangan takut gagal
- Uji diri sendiri
- Ajari orang lain
- Hindari mencar ilmu kelompok
Selain dua tips di atas, masih banyak situs lain yang menawarkan tips hampir senada mengenai cara mencar ilmu dalam persiapan menjelang ujian, mirip pada situs padmanaba.or.id dengan judul pos "Inilah 10 Cara Belajar Efektif Menjelang Ujian", kemudian besmart.uny.ac.id dengan judul "10 Cara Pintar Belajar Mendadak Menjelang Ujian", lanjut pada situs news.okezone.com dengan judul "13 Tips Belajar Efektif Menjelang Ujian" dan masih banyak lagi tips - tips lainnya. Silahkan googling sendiri.
Berdasarkan beberapa tips di atas, sanggup diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya hasil ujian sanggup meningkat dengan persiapan yang matang yaitu dengan cara belajar. Tapi ada kalanya ketika kita sudah mencar ilmu dengan mengikuti banyak sekali tips di atas, pada hari H, kita bermasalah dengan satu kata "lupa". Ini menjadi peristiwa tersendiri untuk pelajar. Maka selain tips di atas, apakah masih ada cara lain mencar ilmu efektif dan bisa meningkatkan ingatan ketika ujian berlangsung? Setelah mencoba browsing, diambil kesimpulan bahwa metode mnemonic menjadi balasan atas pertanyaan tersebut.
Apakah mnemonic itu?
Mnemonic (mnemonik) berasal dari Bahasa Yunani yaitu Mnemosyne yang berarti Dewi Memori, sebutan untuk seorang dewi ingatan dalam mitologi Yunani. Dewasa ini, mnemonic diidentikan sebagai teknik dalam membantu memudahkan mengingat begitu banyak informasi dan memanggil kembali informasi tersebut pada ketika dibutuhkan. Sederhananya, mnemoniic ialah teknik menghapal. Mnemonic biasanya memanfaatkan kemampuan imajinasi, asosiasi dan lokasi. Berdasarkan penelitian pada tahun 1967 oleh Gerald R. Miller, mnemonik bisa meningkatkan hasil ujian hingga 77%.
Bagaimana mencar ilmu dengan teknik mnemonic?
Mnemonic mempunyai banyak sekali teknik menghapal. Dikutip dari www.learningassistance.com, Dennis Congos dari University of Central Florida, menyebutkan setidaknya terdapat 9 teknik mnemonic yang bisa dipakai dalam memaksimalkan ingatan. Teknik ini bisa dimanfaatkan dalam meningkatkan ingatan menjelang ujian. Teknik mnemonic tersebut antara lain :
1. Music Mnemonics
Berapa lirik lagu yang kita hapal? Mengapa kita hapal lirik tersebut meskipun tidak berniat menghapalnya? Ternyata musik sanggup memudahkan kita untuk menghapal informasi. Pemanfaatan musik sebagai alat untuk menghapal, dikenal dengan mnemonik musik. Teknik ini dilakukan dengan cara memanfaatkan musik atau nyanyian dalam menghafal suatu informasi. Paragraf atau daftar yang sedang kita hapalkan kita buat menjadi sebuah lirik kemudian dinyanyikan berulang kali dengan mengikuti irama lagu - lagu terkenal atau bisa juga kita aransemen sendiri. Sebagai contoh, tentu kita ingat bagaimana menghapal nama - nama nabi (bagi muslim) sebanyak 25 dengan cara menyanyikannya bukan? Atau ketika SD dulu, menyanyikan dua mata saya untuk mengingat nama organ - organ tubuh. Seperti itulah cara kerjanya.
2. Name Mnemonics
Teknik ini ialah dengan menciptakan kependekan perihal apa yang sedang dipelajari. Contoh, untuk menghapal warna merah, jingga, kuning, ungu, hijau, biru, nila dan ungu, kita buat kependekan singkatan misal menjadi me-ji-ku-hi-bi-ni-u. Ini juga bisa diterapkan pada bahan pelajaran lain yang sedang kita hapalkan. Atau mungkin kita juga ingat kependekan ba-ju-di-to-ko untuk mengingat abjad - abjad qolqolah dalam bacaan Alqur'an.
3. Expresion / Word Mnemonics
Teknik ini memakai kata kunci sebagai sarana untuk menghapal dan membuatnya menjadi sebuah kalimat yang gampang di ingat. Sebagai contoh, tokoh DI/TII antara lain Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, Ibnu Hadjar, Amir Fatah, T. Daud Beureuh dan Kahar Muzakar. Untuk mengingat tokoh tersebut, kita hubungkan kata kunci (yang digaris bawah) menjadi sebuah kalimat berarti mirip ini "Zakar Mbah Marijan dihajar hingga patah dan bareuh (bareuh berarti infeksi dalam bahasa Sunda)". Selain contoh di atas, dengan kreatifitas imajinasi, kita bisa menciptakan kalimat - kalimat lain menurut kata kunci bahan yang sedang kita pelajari. Untuk berlatih, coba hapalkan nama - nama planet yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Pluto. Buatlah kalimat yang gampang diingat menurut nama - nama planet tersebut atau dengan mengambil kunci dari abjad pertamanya saja. Bisa?
4. Model Mnemonic
Teknik ini dilakukan dengan menciptakan bagan, tabel atau peta konsep perihal bahan yang dipelajari. Dimulai dengan meringkas apa yang kita hapalkan dengan mengambil kata kunci, kemudian kita sajikan dalam bentuk pemodelan berupa denah dan sejenisnya sehingga gampang untuk dibayangkan dalam imajinasi. Pada ketika dibutuhkan, kita membayangkan denah atau tabel dan senenisnya yang sudah kita buat, maka pikiran akan diteruskan pada bahan - bahan yang lebih mendalam dari model tersebut.
5. Ode/Rhyme Mnemonics
Teknik menghapal ini dilakukan dengan menciptakan puisi kalimat - kalimat atau paragraf penting yang sedang kita hapalkan. Kita menghapal seolah sedang membaca puisi. Puisi - puisi itu dibaca berulang dengan penjiwaan. Pada ketika diharapkan nanti, informasi yang dihapalkan akan gampang dipanggil kembali.
6. Note Organization Mnemonics
Teknik ini dilakukan dengan cara menciptakan catatan - catatan kecil dari apa yang sedang dipelajari. Catatan - catatan tersebut berupa informasi yang dianggap penting atau wangsit utama /tema. Catatan tersebut disusun mirip peta konsep yang saling terkait.
7. Image Mnemonics
Image mnemonics ialah teknik menghapal dengan memanfaatkan media gambar sebagai saran untuk menghapal. Gambar tersebut dibentuk untuk mewakili perihal apa yang sedang dipelajari. Gambar dibentuk sendiri oleh kita. Jangan khawatir kalau gambar yang kita buat tidak bagus, yang penting kita bisa memahami maksud dari gambar tersebut. Semakin konyol gambar yang kita buat, maka semakin baik.
8. Connections Mnemonics
Teknik ini menghubungkan antara informasi yang dipelajari dengan fakta yang ada dikehidupan nyata. Sebagai contoh, seseorang lahir pada tanggal 17 Agustus, maka untuk menghapal hari kemerdekaan Indonesia cukup dengan mengingat hari lahirnya sendiri. Atau untuk menghapal tokoh semisal Mr. Syafrudin Prawiranegara mengasosiasikannya dengan seorang tetangga yang kebetulan berjulukan Safrudin. Sederhananya, infromasi yang dihapal dihubngkan dengan yang ada di sekitar kita untuk mewakilinya.
9. Spelling Mnemonics
Biasanya teknik ini dipakai untuk menghapal suatu konsep yang rumit. Teknik dilakukan dengan menciptakan kata - kata menurut abjad yang ada pada konsep yang dipelajari. Kata - kata tersebut dibentuk menjadi sebuah kalimat bermakna. Contoh, untuk menghapal kata ADOLF HITLER, kita bisa menciptakan rangkaian kalimat misal "Aku Dan Orang Lain Fernah HIdup Tanpa LElah Rasa" . Huruf yang digaris bawahi kalau digabungkan maka akan membentuk kata ADOLF HITLER.
Demikian beberapa teknik mnemonic yang bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan ingatan menjelang ujian. Teknik ini masih bisa berkembang sesuai dengan kemampuan imajinasi masing - masing. Mungkin beberapa goresan pena lain yang membahas perihal mnemonic akan menyajikan teknik lain yang berbeda dengan goresan pena ini. Kesemuanya tentu saja sanggup dipakai selama cocok dengan karakter atau cara mencar ilmu yang kita sukai.
Selanjutnya, selain mnemonic, kita juga sanggup meningkatkan ingatan dengan menyesuaikan tipe mencar ilmu kita yang cocok dengan kita. Menurut Dr. Jess Quirke yang dikutip Alex Jones dalam www.bbbc.co.uk, "By using your preffered style you are more likely to retain and remember information (Dengan memakai gaya pilihan anda, anda lebih mungkin menyimpan dan mengingat lebih banyak informasi)". Setidaknya terdapat tiga wilayah atau gaya mencar ilmu yang sanggup dipilih antara lain :
Tipe Visual
Tipe ini biasanya lebih menyukai membaca, melihat kata - kata, gambar dan diagram. Pembelajar tipe mirip ini akan cocok kalau memakai teknik catatan, gambar, diagram, peta konsep, grafik atau apapun yang terkait dengan penglihatan dalam menghapal sejumlah informasi.
Tipe Auditory
Berbeda dengan tipe visual, tipe auditory lebih suka mendengar atau berbicara melalui informasi untuk mengingatnya. Teknik mnemonic yang sesuai dengan tipe ini antara lain teknik Music Mnemonics, dan Rhyme Mnemonics. Belajar kelompok atau diskusi sangat cocok dengan tipe ini. Lebih efektif lagi ketika ia mengajarkan kembali apa yang sudah ia pelajari kepada orang lain.
Tipe Kinestetik
Tipe ini lebih suka mencar ilmu dengan melaksanakan atau dengan banyak sekali latihan. Semisal, dalam menghadapi soal ujian, ia akan lebih efektif kalau mencar ilmu mengerjakan latihan soal - soal tersebut. Atau, ketika menghapal konsep, ia akan menempatkannya pada kawasan - kawasan tertentu sehingga untuk menghapal tersebut diharapkan pergerakan dengan cara berjalan atau sejenisnya.
Kesimpulan
Untuk meningkatkan ingatan menjelang ujian, kita bisa memakai banyak sekali pendekatan mirip mengubah cara mencar ilmu dengan mengikuti tips mencar ilmu efektif, atau memanfaatkan teknik mnemonic dan menyesuaikan proses pembelajaran yang kita lakukan dengan tipe mencar ilmu yang sesuai dengan kita.
Sumber :
http://www.learningassistance.com/2006/january/mnemonics.html
http://www.bbc.co.uk/guides/zw9487h#zxm26sg
http://belajarpsikologi.com/tips-cara-belajar-efektif-untuk-menghadapi-ujian/
https://blog.paperplane-tm.site/search?q=11-tips-meningkatkan-daya-tangkap-saat
0 Komentar untuk "Bagaimana Meningkatkan Ingatan Menjelang Ujian?"