Review Kuroko No Basket Season 3 Episode 4

 Dirinya merasa sudah sangat siap untuk bertanding dengan Kise sore hari nanti Review Kuroko No Basket season 3 Episode 4
Kagami terbangun dari tidurnya. Dirinya merasa sudah sangat siap untuk bertanding dengan Kise sore hari nanti. Eh, tunggu dulu. Ada yang bergerak di samping Kagami tidur. What the fuck!!! Alex tidur dengan telanjang lingkaran di ranjang yang sama dengan Kagami. Merasa risih alasannya yakni gurunya itu selalu seenaknya saja tidur telanjang di kamarnya tanpa permisi, Kagami eksklusif membentak Alex, berlari mengambil pakaian Alex dan melemparnya ke muka Alex dengan jurus Meteor Jam. Shit!!!

Alex sudah menggunakan bajunya. Dia duduk di ruang makan menunggu sarapan yang sedang dibikin oleh Kagami. Sambil minum yang anget-anget Alex menanyakan kesiapan Kagami untuk pertandingan Semi Final Winter Cup sore nanti. Dan... Oh no!!! Sepatu basket satu-satunya milik Kagami jebol. Riko niscaya murka besar.

Benar sekali. Riko murka besar ketika Kagami menelponnya dan mengabari kalau sepatunya jebol, apalagi pertandingan semi final melawan Kaijo nanti sore sehabis Rakuzan vs Shutoku. "Dasar bodoh, kenapa kau cuma punya sepasang sepatu!!! Apa-apan kalian ini!!! Kenapa kalian bisa kompak dalam keadaan menyerupai ini!!!" hardik Riko selama di telepon Kagami. Tunggu. Kok "Kalian" ???. Oh, ternyata sepatu basket milik Kuroko juga rusak.

Sementara anggota tim Seirin yang lain naik kereta menuju lokasi pertandingan, Kuroko dan Kagami pergi ke kota untuk mencari sepatu basket baru. Di sebuah Toko, Kagami hampir saja menabrak seseorang waktu hendak menaiki anak tangga. Untungnya orang sangat lincah. Dia segera melompati Kagami dan Kuroko sebelum sempat bertabrakan. Orang tersebut mengenakan sebuah jaket olahraga yang di punggungnya tertulis "RAKUZAN".

Sepertinya sudah semua toko olahraga yang dikunjungi Kuroko dan Kagami. Apes, ukuran sepatu Kagami ternyata Limited Edition. Karena kaki Kagami yang begitu besar, tidak ada satu pun toko di kota tersebut yang mempunyainya. Opsi terakhir, Kuroko pun menelpon Momoi.

Tidak butuh waktu usang hingga si elok Momoi memenuhi panggilan Kuroko. Peluk, cium. Itu yang eksklusif dilakukan Momoi begitu bertemu dengan Kuroko. Dan... oh tidak. Dua orang kurang berilmu berkumpul. Ternyata Momoi tiba bersama dengan Aomine.

Ternyata ukuran sepatu Kagami dan Aomine itu sama. Berbeda dengan Kagami, Aomine tidak hanya mempunyai sepasang sepatu basket saja, tetapi banyak. Salah satunya persis menyerupai sepatu milik Kagami yang jebol tadi pagi.

Aomine memperlihatkan sepatu miliknya tersebut kepada Kagami dengan satu syarat. Kagami harus mengalahkannya dalam 3 x pertandingan satu lawan satu dengannya. Oh busyet, Kagami eksklusif KO dengan telak. Ternyata Kagami memang bukan apa-apa kalau tidak bertanding bersama dengan anggota timnya.

Meskipun Kagami kalah telak, Aomine tetap memperlihatkan sepatu itu kepadanya. Kagami menolak, ia ingin berduel sekali lagi hingga ia menang, gres ia merasa pantas menerimanya. Namun sudah tidak ada waktu lagi. giliran Aomine yang ngotot dan memaksa Kagami untuk mendapatkan saja sepatu itu. Haha...

Tim Seirin akibatnya hingga juga di stasiun kereta. Karena melengos, Riko menabrak seseorang beberapa langkah sehabis keluar dari kereta yang dinaikinya bersama anggota tim seirin yang lain. Pria yang ditabrak Riko mempunyai postur yang tinggi, dan mengenakan jaket olahraga yang dipunggungnya tertulis "RAKUZAN". Hyuga terbelalak, tampaknya ia mengenal dengan baik orang tersebut.

Di kawasan lain, Kogenai dan dua orang rekannya yang mendapat kiprah untuk membeli perlengkapan P3K, makanan, dan minuman bertemu dengan seorang laki-laki abnormal yang porsi makannya jauh lebih banyak ketimbang Kagami. Sepertinya ia ada hubungannya dengan Winter Cup.

Tetong!!! Pertandingan pertama Semi final winter cup dimulai. Mempertemukan tim Shutoku dengan tim Rakuzan. Dan benar, 3 orang yang ditemui oleh para anggota tim Seirin tadi yakni 3 member reguler tim Rakuzan. Dan ketiganya yakni teman seangkatan Kiyoshi yang juga memegang julukan "Uncrowned General". Shit!!! Tim monster macam apa Rakuzan ini?!?

Ada yang aneh. Itu yang dipikirkan oleh tim Shutoku sebelum pertandingan dimulai. Mungkin bagi kebanyakan orang akan berpikir tidak ada yang abnormal dari Rakuzan. Namun para pemain yang sudah terbiasa dengan situasi dalam tim niscaya bisa merasakannya. 

Keanehan pertama, Rakuzan terlihat bermain biasa-biasa saja, padahal berisi bahan pemain yang populer mengerikan. Kedua, terdapat 3 anggota Uncrowned General yang sudah kelas 2, tetapi Kapten tim mereka justru seorang anak kelas satu yang gres bergabung yaitu Akashi Seijuro, sang pemimpin Kiseki No Sedai. Yang lebih abnormal lagi, tidak ada yang protes dengan terpilihnya Akashi sebagai Kapten.

Pertandingan dimulai, Shutoku mendapatkan angka pertamanya dari long shoot 3 point Midorima. Takao mendapatkan kehormatan untuk menjaga Akashi Seijuro. Sebagai orang yang eksklusif berhadapan satu lawan satu dengannya, Takao sanggup secara terperinci mencicipi aura yang mengerikan dari Akashi. Namun entah kenapa permainan Rakuzan masih terlihat biasa-biasa saja. Pasti ada sesuatu yang aneh, pikirnya. Pertandingan terus berlanjut tanpa ada pertempuran special hingga quarter pertama berakhir dengan skor 16 - 16.

Dan keanehan-keanehan tersebut akan segera terungkap. Pada sesi istirahat, instruktur Rakuzan tidak memperlihatkan masukan apapun terhadap permainan Tim. Dia justru menyampaikan semua berjalan sesuai dengan planning awal. Dan planning tersebut akan mereka lanjutkan menurut perintah dari sang pembuat rencana, Akashi Seijuro.

Smentara di kubu Shutoku, sang instruktur mulai menyampaikan analisisnya. Menurutnya permainan Rakuzan itu menyerupai shogi. Selama quarter pertama, Akashi dan kawan-kawan hanya memantau alur pertandingan saja. Dan diquarter kedua Rakuzan gres akan bergerak.

Pertandingan quarter kedua dimulai. Bola pertama menjadi milik Shutoku. Namun Midorima dijaga ketat oleh dua pemain Rakuzan. Seperti sudah mengira hal tersebut niscaya akan terjadi, bola yang dipegang oleh Takao segera dioper ke Kimura.

Kimura berhadapan satu lawan satu dengan bocah yang hampir menabrak Kagami dan Kuroko di toko sepatu. Dari raut mukanya tidak terlihat rasa panik sedikitpun, meski Kimura berhasil melewatinya dnegan dribel yang cepat.

Karena gagal menjaga Kimura, pemain Rakuzan bernomor punggung itu mendapat teguran dari Akashi. Ternyata nama anak itu yakni Kotaro. Akashi mengancam Kotaro, kalau ia gagal lagi, maka Akashi akan menggantinya dnegan pemain lain. Tidak ada mulut panik ataupun takut dari Kotaro, ia justru menyampaikan bahwa dirinya tidak akan kalah dari siapapun soal dribling.

Kotaro berhadapan dengan Kimura lagi. Entah apa masksud dari kata-kata Kotaro. Setelah ia bilang "3 saja cukup," Kotaro eksklusif mendribel bola dengan sangat keras. Hingga memekakkan telinga. Ternyata kemampuan utama Kotaro yakni Dribble yang sangat cepat. Kecepatan yang tidak bisa dilihat celahnya lagi antara delay pantulan bola dari lantai ke tangan.

Kotaro berhasil melewati Kimura dengan begitu cepatnya. Di sisi lain, Akashi berkata kepada Midorima yang pada dasarnya bahwa untuk menang dalam pertandingan tersebut akashi bahkan tidak perlu turun tangan eksklusif menggunakan kekuatan matanya.

Demikian Review Kuroko No Basket season 3 Episode 4. Kalau ingin tau dengan aksinya, silahkan eksklusif saja Nonton Streaming Kuroko No Basket season 3 Episode 4 Bahasa Indonesia.


Related : Review Kuroko No Basket Season 3 Episode 4

0 Komentar untuk "Review Kuroko No Basket Season 3 Episode 4"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)