Penelitian tindakan kelas (PTK) sanggup diartikan sebagai penelitian untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas, melalui beberapa tahapan kegiatan berbentuk siklus.
Penelitian ini dilakukan sebagai respon terhadap permasalahan berguru yang terjadi di kelas. Guru perlu memperlihatkan solusi terhadap permasalahan tersebut dalam bentuk tindakan dengan mengubah pendekatan, metode, atau model pembelajaran, sehingga permasalahan berguru tersebut sanggup teratasi.
Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini sanggup dilihat dari ketercapaian ketuntasan berguru secara klasikal maupun meningkatkan keterampilan dan keaktifan akseptor didik dalam pembelajaran.
Guru perlu mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas. sebagai tindak lanjut dari penelitian tindakan yang telah dilakukan.
Terdapat beberapa langkah penyusunan laporan penelitian tindakan kelas, antara lain sebagai berikut.
Di dalam menentukan judul penelian harus bertolak dari permasalahan yang terjadi di kelas, yang terdiri dari permasalahan guru maupun permasalahan akseptor didik. Permasalahan tersebut terjadi lantaran ada kesenjangan antara idealisme dari impian yang diinginkan dengan kenyataan yang ada dan terjadi di kelas.
Ketentuan dalam menentukan problem sebagai berikut: (1) introspeksi diri bahwan ada problem dalam pembelajaran di kelas; (2) menuliskan masalah; (3) mengidentifikasi problem yang esensial; (4) menentukan alternatif pemecahan masalah; (5) merumuskan masalah; dan (6) menuliskan judul penelitian tindakan.
a. Menuliskan permasalahan berguru dan pembelajaran di kelas.
Berikut ini pola permasalahan berguru IPA yang sanggup dijumpai di kelas.
Setelah menuliskan beberapa permasalahan yang dijumpai dalam berguru dan pembelajaran di kelas, maka selanjutnya sanggup dipilih bahan esensial untuk diteliti.
Anda sanggup menentukan problem yang paling esensial dengan mempertimbangkan fasilitas pelaksanaan penelitian, efisiensi biaya, fasilitas pencarian kajian pustaka, dan permasalahan tersebut mendesak untuk diselesaikan.
Berdasarkan beberapa pola permasalahan di atas, maka problem yang kurang esensial untuk diteliti yaitu akseptor didik banyak yang mengantuk ketika jam pelajaran IPA pada jam terakhir.
Mengapa problem tersebut kurang esensial untuk diteliti? Karena problem pribadi sanggup dipecahkan dengan cara memindah jam pelajaran IPA tidak pada jam terakhir.
Misalnya, pada beberapa problem tersebut di atas, Anda menentukan problem esensial, yaitu Rerata nilai ulangan harian mata pelajaran IPA bahan Klasifikasi Makhluk Hidup kurang dari KKM. Anda kemudian menduga rendahnya nilai hasil berguru ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan guru masih konvensional (ceramah).
Guru kurang menerapkan taktik pembelajaran yang inovatif. Guru juga belum memanfaatkan media dalam pembelajaran. Permasalahan tersebut selanjutnya dituliskan dalam bentuk kalimat yang komunikatif, yaitu “hasil berguru IPA bahan penjabaran Makhluk Hidup rendah”.
c. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Sesuai pemilihan bahan esensial di atas, maka solusi yang sanggup dipilih antara lain memanfaatkan media berguru untuk meningkatkan hasil berguru dan acara akseptor didik dalam pembelajaran IPA bahan Klasifikasi Makluk Hidup.
Karena Anda menduga bahwa rendahnya hasil berguru akseptor didik pada mata pelajaran IPA bahan Klasifikasi Makhluk Hidup lantaran kurangnya pemanfaatan media dan metode pembelajaran yang masih konvensional, maka Anda sanggup menetukan alternatif pemecahan problem sesuai dugaan tersebut.
Misalnya menerapkan permainan kartu penjabaran dan perancangan peta konsep bahan penjabaran makhluk hidup.
d. Merumuskan masalah
Rumusan problem dari permasalahan yang dipilih di atas yaitu sebagai berikut.
Berdasarkan rumusan problem di atas, maka sanggup dituliskan pola judul penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
"MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP MELALUI PENERAPAN PERMAINAN KARTU KLASIFIKASI DAN PERANCANGAN PETA KONSEP PADA PESERTA DIDIK KELAS VII Sekolah Menengah Pertama NEGERI 1 JIPUT KABUPATEN PANDEGLANG."
Penelitian ini dilakukan sebagai respon terhadap permasalahan berguru yang terjadi di kelas. Guru perlu memperlihatkan solusi terhadap permasalahan tersebut dalam bentuk tindakan dengan mengubah pendekatan, metode, atau model pembelajaran, sehingga permasalahan berguru tersebut sanggup teratasi.
Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini sanggup dilihat dari ketercapaian ketuntasan berguru secara klasikal maupun meningkatkan keterampilan dan keaktifan akseptor didik dalam pembelajaran.
Guru perlu mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas. sebagai tindak lanjut dari penelitian tindakan yang telah dilakukan.
Terdapat beberapa langkah penyusunan laporan penelitian tindakan kelas, antara lain sebagai berikut.
- Menentukan judul penelitian
- Menyusun latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.
- Menentukan teori pendukung, kerangka berpikir, hipotesis tindakan.
- Menentukan metode penelitian.
- Menyusun instrumen penelitian.
- Membahas hasil penelitian tindakan.
- Menyimpulkan dan memperlihatkan saran hasil penelitian.
Di dalam menentukan judul penelian harus bertolak dari permasalahan yang terjadi di kelas, yang terdiri dari permasalahan guru maupun permasalahan akseptor didik. Permasalahan tersebut terjadi lantaran ada kesenjangan antara idealisme dari impian yang diinginkan dengan kenyataan yang ada dan terjadi di kelas.
Ketentuan dalam menentukan problem sebagai berikut: (1) introspeksi diri bahwan ada problem dalam pembelajaran di kelas; (2) menuliskan masalah; (3) mengidentifikasi problem yang esensial; (4) menentukan alternatif pemecahan masalah; (5) merumuskan masalah; dan (6) menuliskan judul penelitian tindakan.
a. Menuliskan permasalahan berguru dan pembelajaran di kelas.
Berikut ini pola permasalahan berguru IPA yang sanggup dijumpai di kelas.
- Sebagian besar akseptor didik kurang menyenangi pelajaran IPA yang sifatnya menghitung.
- Minat berguru akseptor didik pada mata pelajaran IPA rendah
- Peserta didik banyak yang mengantuk ketika jam pelajaran IPA pada jam terakhir.
- Sebagian besar akseptor didik belum memahami bahan Klasifikasi Makhluk Hidup.
- Rerata nilai ulangan harian mata pelajaran IPA bahan Klasifikasi makhluk Hidup masih di bawah KKM.
- Sebagian besar akseptor didik tidak mengerjakan tugas/PR.
- Pembelajaran yang dilakukan guru masih didominasi metode ceramah.
- Guru belum menguasai taktik pembelajaran yang inovatif.
- Guru tidak memanfaatkan media untuk menjelaskan bahan IPA.
Setelah menuliskan beberapa permasalahan yang dijumpai dalam berguru dan pembelajaran di kelas, maka selanjutnya sanggup dipilih bahan esensial untuk diteliti.
Anda sanggup menentukan problem yang paling esensial dengan mempertimbangkan fasilitas pelaksanaan penelitian, efisiensi biaya, fasilitas pencarian kajian pustaka, dan permasalahan tersebut mendesak untuk diselesaikan.
Berdasarkan beberapa pola permasalahan di atas, maka problem yang kurang esensial untuk diteliti yaitu akseptor didik banyak yang mengantuk ketika jam pelajaran IPA pada jam terakhir.
Misalnya, pada beberapa problem tersebut di atas, Anda menentukan problem esensial, yaitu Rerata nilai ulangan harian mata pelajaran IPA bahan Klasifikasi Makhluk Hidup kurang dari KKM. Anda kemudian menduga rendahnya nilai hasil berguru ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan guru masih konvensional (ceramah).
Guru kurang menerapkan taktik pembelajaran yang inovatif. Guru juga belum memanfaatkan media dalam pembelajaran. Permasalahan tersebut selanjutnya dituliskan dalam bentuk kalimat yang komunikatif, yaitu “hasil berguru IPA bahan penjabaran Makhluk Hidup rendah”.
c. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Sesuai pemilihan bahan esensial di atas, maka solusi yang sanggup dipilih antara lain memanfaatkan media berguru untuk meningkatkan hasil berguru dan acara akseptor didik dalam pembelajaran IPA bahan Klasifikasi Makluk Hidup.
Karena Anda menduga bahwa rendahnya hasil berguru akseptor didik pada mata pelajaran IPA bahan Klasifikasi Makhluk Hidup lantaran kurangnya pemanfaatan media dan metode pembelajaran yang masih konvensional, maka Anda sanggup menetukan alternatif pemecahan problem sesuai dugaan tersebut.
Misalnya menerapkan permainan kartu penjabaran dan perancangan peta konsep bahan penjabaran makhluk hidup.
d. Merumuskan masalah
Rumusan problem dari permasalahan yang dipilih di atas yaitu sebagai berikut.
- Bagaimanakah penerapan permainan kartu penjabaran dan perancangan peta konsep dalam meningktkan hasil berguru IPA bahan penjabaran makhluk hidup?
- Apakah dengan menerapkan permainan kartu penjabaran dan perancangan peta konsep dalam meningktkan hasil berguru IPA bahan penjabaran makhluk hidup?
Berdasarkan rumusan problem di atas, maka sanggup dituliskan pola judul penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
"MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP MELALUI PENERAPAN PERMAINAN KARTU KLASIFIKASI DAN PERANCANGAN PETA KONSEP PADA PESERTA DIDIK KELAS VII Sekolah Menengah Pertama NEGERI 1 JIPUT KABUPATEN PANDEGLANG."
0 Komentar untuk "Panduan Tahapan Perumusan Judul Penelitian Tindakan Kelas Ptk"