Chapter 876 : Haha! Saatnya Shokugeki No Soma Versi One Piece Dimulai!

Terang-terangan Sanji menyampaikan akan menciptakan camilan anggun yang akan menciptakan Big Mom menjadi pingsan dalam manga one piece chapter 876.

Keahlian pewaris darah keluarga Vinsmoke yang dulu dianggap malu oleh keluarganya ini, sekarang justru menjadi kemampuan yang paling diharapkan untuk menyelamatkan seisi Whole Cake Island.

Sekarang saatnya kemampuan masak-memasak yang akan menyelamatkan dunia dari seorang Yonko yang sedang kesetanan. 

Agak menggelikan memang! Tapi rasa-rasanya cukup menarik untuk disimak.

Setelah tersambar petir bertegangan ekstra tinggi, badan Big Mom nyaris tak tergores sedikit pun. 

Padahal sambaran petir tersebut telah menciptakan lubang yang sangat besar dan sangat dalam di permukaan Bumi.

Jangankan ada darah yang mengalir, gejala Big Mom mulai kecapekan pun nyaris tidak ada.

Bahkan Jinbei sendiri menyampaikan bahwa Tidak akan ada yang bisa menghentikan Big Mom ketika penyakitnya kumat. 

Benar apa kata Chiffon, satu-satunya cara untuk selamat dari Big Mom ialah dengan menyebarkan camilan anggun yang ia inginkan.

Dan keputusannya untuk mengajak Sanji dalam proyek masak memasak tersebut memang sangatlah tepat.

Kami membayangkan di chapter-chapter berikutnya Sanji akan melaksanakan atraksi masak memasak dengan penggambaran yang dilebay-lebaykan ala anime Shokugeki No Soma.

Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa One Piece cukup sering sekali menyisipkan adegan-adegan parody dari anime lain di dalam ceritanya.

Masih segar di ingatan kita ketika keluarga Vinsmoke melaksanakan "henshin" ala Sailor Moon beberapa waktu yang lalu.

Atau ketika Usopp, Franky, Sanji, dan Chopper melaksanakan penggabungan kekuatan ala-ala Super Sentai ketika di Thriller Bark.

Nah, kami rasa adegan masak memasaknya Sanji nanti akan punya kemiripan juga dengan salah satu animanga masak-memasak yang paling terkenal ketika ini, Shokugeki No Soma.

Kalau cuma sekedar trik-trik memasaknya saja yang diparodikan sih kami rasa kurang begitu greget,

Kalau ekspresi-ekspresi lebay para huruf dalam Shokugeki No Soma ketika merasakan masakan yang diparodikan. Hoeks banget pastinya.

Bayangkan ketika Big Mom memakan camilan anggun buatannya Sanji tiba-tiba ia menangis sesenggukan hingga keluar ingus alasannya ialah tiba-tiba teringat kenangan masa kecilnya yang indah ketika makan bersama di panti asuhan.

Masa-masa senang ketika Big Mom kecil berebut sepotong camilan anggun dengan teman-teman pantinya hingga menciptakan Mother Caramel marah. 

Lalu entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba muncul ingatan ketika Big Mom kecil tanpa sadar memakan seluruh temannya dan juga Mother Caramel ketika terakhir kali mereka berkumpul.

Yang pada balasannya menciptakan Big Mom mengetahui kebenaran masa lalunya, hingga membuatnya kembali insyaf.

Dan semua itu berkat camilan anggun super enak buatan Vinsmoke Sanji.

Meskipun hal ini kedengarannya sangat gokil, tetapi kayaknya mungkin saja terjadi, alasannya ialah dalam sebuah panel, Chiffon mengatakan, jikalau bisa menciptakan camilan anggun yang benar, Big Mom akan membiarkan mereka pergi.

Jika nanti Big Mom benar-benar memaafkan semua kekacauan yang dibentuk oleh kru Topi Jerami dan Capone Bege hanya alasannya ialah ia dibuatkan sebuah kue, kok rasa-rasanya menyerupai ada yang salah dengan Oda Sensei.

Mungkinkah ini satu bentuk keputusasaan Eiichiro Oda yang kehabisan ilham untuk menciptakan Big Mom kalah, atau justru merupakan satu bentuk kebosanan dari Oda, yang mulai kurang gairah untuk melanjutkan dongeng dalam Arc ini.

Dan ingin segera mengakhirinya untuk secepat mungkin memulai Arc Wanokuni yang konon akan lebih greget dibandingkan dengan Arc Marineford.

Saya langsung tidak berharap hal ini akan benar-benar terjadi untuk mengakhiri Arc Big Mom Pirates.

Kami berharap akan ada ending yang lebih greget lagi yang sama sekali tidak terduga untuk mengakhiri Arc Big Mom Pirates ini.

Tapi jikalau suatu hari nanti ternyata kejadian, ya mau gimana lagi. 

Jalan dongeng One Piece sepenuhnya ialah hak Eiichiro Oda. 

Kita cuma bisa berpendapat dan berandai-andai.