Helikopter Tempur Multi Tugas Aw129, Italia

 

Aw129 multirole combat helicopter

The AW129 multirole helikopter tempur yakni varian modern dari A129 Mangusta (Mongoose) helikopter dalam pelayanan dengan Angkatan Darat Italia. Hal ini dibikin oleh AgustaWestland, suatu perusahaan patungan, yang mulanya dibikin oleh Finmeccanica Italia dan GKN dari Inggris, tapi kini cuma dimiliki oleh Finmeccanica.

The A129 Internasional berganti nama AW129 pada tahun 2007. AW129 yakni helikopter multirole untuk pengintaian bersenjata dan pengawasan, tinggi-nilai dasar-sasaran keterlibatan, pengawalan, pinjaman api, dan udara-ancaman penindasan. Hal ini dipersenjatai dengan rudal gres yang mempunyai efek udara-ke-darat dan udara-ke-udara, suatu meriam off-axis dan muatan meningkat senjata. Lima-berbilah A129 International juga mempunyai mesin yang lebih mempunyai efek ketimbang Mangusta empat berbilah.

Pengembangan helikopter tempur AW129

Pada bulan Januari 2002, AgustaWestland dianugerahi persetujuan untuk meng-upgrade pertama 45 dengan tolok ukur multirole. Upgrade termasuk: lima blade rotor utama komposit dan dua-blade rotor ekor, Rolls-Royce Gem 1004 mesin, transmisi gres yang lebih mempunyai efek dengan torsi 1,700shp, diperkuat pesawat menyediakan kenaikan berat take-off untuk 4,600kg, senjata ditingkatkan metode tergolong Oto Melara 197B 20mm meriam hidung-mount dan Stinger rudal udara-ke-udara, gres FLIR (forward-looking infrared) sistem, memajukan penanggulangan Suite tergolong EADS AN / AAR-60 detektor peluncuran rudal dan global positioning / navigasi inersia gres (GPS / INS) sistem. Pengiriman menyimpulkan pada bulan Juli 2008.

The Mangusta sudah sukses disebarkan dengan operasi PBB di Somalia, Angola dan Kosovo. Italia Army A129 helikopter sudah dikerahkan di Irak selaku bab dari Operasi Kebebasan Irak dan dikerahkan ke Afghanistan pada animo panas 2007, selaku bab dari Pasukan Keamanan Internasional NATO.

Pada bulan September 2007, Turki meletakkan pesanan untuk 51 (plus 41 opsi) A129 helikopter untuk serangan dan taktis pengintaian Program (ATAK). Tusas Aerospace Industries (TAI) yakni kontraktor utama dan bertanggung jawab untuk perakitan selesai helikopter, yang hendak ditunjuk T129. AgustaWestland dan Aselsan yakni subkontraktor utama. Penerbangan perdana helikopter T129 berjalan pada tanggal 28 September 2009 selama upacara resmi yang diadakan di kepraktisan AgustaWestland di Vergiate, Italia. Pengiriman dibutuhkan akan dimulai pada 2012.

AW129 bisa diri berbagi lebih dari 1.000 km, menggunakan tangki materi bakar eksternal sambil menenteng empat rudal udara-ke-udara untuk proteksi diri. Helikopter itu yakni udara dimuat oleh C-130 dan pesawat transportasi yang lebih besar.

AW129 Desain

Struktur helikopter ialah konsep semi-monocoque dengan bingkai paduan aluminium. material komposit menghasilkan nyaris 50% dari berat tubuh pesawat. Badan pesawat menyediakan proteksi balistik kepada 12,7 mm armor putaran menusuk. Mesin yang armor dilindungi. Rotor utama mempunyai toleransi balistik kepada peluru 12,7 mm.

Kokpit

Pilot dan penembak cockpits berada dalam konfigurasi tandem melangkah. Kedua cockpits dilengkapi dengan display multifungsi, yang menyuguhkan warta dari metode administrasi yang terintegrasi dan menyediakan peta waypoint sintetis, data navigasi, status senjata, pilihan senjata, komunikasi dan data pesawat / penerbangan. Menampilkan dilengkapi dengan keyboard multifungsi. Helikopter ini dilengkapi dengan metode kendali penerbangan otomatis, yang menyediakan tidur siang-of-the-bumi kesanggupan penerbangan dan tingkat stabilitas untuk senjata yang sempurna bertujuan. Sebuah performa navigasi taktis memajukan administrasi misi dan kesadaran situasional.

Senjata

Helikopter A129 Internasional sanggup dipersenjatai dengan Raytheon Stinger atau MBDA (sebelumnya Matra BAe Dynamics) rudal udara-ke-udara Mistral. sertifikasi rudal Stinger sukses ditanggulangi pada Angkatan Darat Italia A129CBT pada bulan Oktober 2003, dengan menggunakan rudal blok Stinger RMP saya.

Helikopter mempunyai kesanggupan dual udara-ke-darat rudal dengan Lockheed Martin Hellfire atau Raytheon TOW 2 rudal atau adonan keduanya, menyediakan penembak api pilih-pilih kepada sasaran rendah dan tinggi-nilai, dan kesanggupan hits sempurna di lingkungan perkotaan. The Mangusta dilengkapi dengan metode HeliTOW untuk rudal TOW2A.

The AW129 juga mempunyai kesanggupan dual metode roket, penggelaran 70mm roket untuk amunisi kesamaan dengan negara-negara NATO dan 81mm roket untuk keterlibatan lagi-range. The Mangusta sanggup menenteng empat peluncur 81mm roket. Sebuah 20mm tiga barel Gatling-jenis turreted meriam dengan 500 butir amunisi dipasang di bawah hidung.

Radar

Helikopter pertempuran elektronik suite meliputi suatu Elettronica ELT-156 akseptor perayaan radar dan BAE Systems Italia RALM-101 Laser warner. Penanggulangan helikopter metode meliputi radar Elettronica ELT-554 dan BAE Systems IEWS AN / ALQ-144A jammer inframerah dan sekam dan suar dispenser umpan.

Observasi dan Penargetan

metode inframerah malam-visi helikopter (HIRNS) tergolong mini ke depan inframerah (FLIR), yang ditawarkan oleh Honeywell, dipasang pada platform steerable di hidung helikopter.

"Helikopter itu mempunyai kesanggupan rudal ganda udara-ke-darat dengan Lockheed Martin Hellfire atau Raytheon TOW 2 rudal."

Pilot terintegrasi metode helm dan layar penampakan (IHADS), oleh Honeywell, posisi kacamata berlensa di atas satu mata dan memperlihatkan panorama yang disuguhkan oleh FLIR. Sistem ini menyediakan senjata otomatis bertujuan, yang sanggup digunakan oleh siang atau malam hari.

Sebuah panorama tiang-mount sanggup diinstal, menyediakan helikopter kesanggupan untuk mengarahkan dan senjata api dari penutup. Pemandangan itu digunakan untuk sasaran akuisisi, pelacakan rudal, laser yang penetapan target, pelacakan laser dan laser rangefinding.

mesin

Helikopter AW129 mempunyai kompartemen mesin tahan api dengan dua mesin LHTEC-T800 turboshaft low-noise. Mesin dipisahkan, dan ada dua metode materi bakar yang terpisah dengan kesanggupan umpan silang. Tank-tank kecelakaan tahan diri-penyegelan dan dilengkapi dengan garis self-sealing dan controller pakan materi bakar digital. Tanda tangan termal diminimalisir dengan instalasi metode penindasan knalpot inframerah.

Akslerasi

The AW129 bisa memanjat pada tingkat 11.3m / sec. Maksimum dan cruise kecepatan helikopter yang 278km / jam dan 229km / h masing-masing. Maksimum dan feri rentang helikopter yang 561km dan 1.000 km masing-masing. Layanan langit-langit dari helikopter yakni 4,575m, dan daya tahan yang tiga jam. Helikopter berat sekitar 2,530kg.

Sumber http://rudyherianto.blogspot.com