Tiga fregat perang anti-udara multiguna Kelas Al Riyadh (F3000S) sudah dibangun oleh DCN Prancis untuk Angkatan Laut Kerajaan Saudi. Fregat, menurut konsep fregat siluman DCN, berskala sekitar 25% lebih besar dari fregat Kelas La Fayette Prancis dan memiliki kesanggupan tambahan, misalnya kesanggupan perang anti-udara dan anti-kapal selam yang ditingkatkan, untuk meraih tolok ukur operasional Royal Saudi Naval.
Kapal sudah dibangun di galangan kapal Lorient DCN. Kelas pertama, HMS Al Riyadh (812), diperintahkan pada Juli 2002. Kelas kedua, HMS Makkah (814), diluncurkan pada Juli 2001 dan diperintahkan pada April 2004. Kelas ketiga, HMS Al Damman (816), yakni diluncurkan pada September 2002 dan dikirim pada Januari 2004.
Pada April 2007, DCN menjadi DCNS. Ini mengikuti kontrak di mana Thales menjadi 25% pemegang saham di perusahaan gres dan DCN mengakuisisi bisnis angkatan maritim Thales Prancis (tidak tergolong perlengkapan angkatan laut). Kontrak untuk dua kapal pertama disepakati antara Prancis dan Arab Saudi pada tahun 1994 menurut perjanjian Sawari II. Kontrak untuk kapal ketiga diposisikan pada tahun 1997.
Kontraktor utama yakni Thales (sekarang DCNS) yang bertanggung jawab atas arsitektur kapal, metode propulsi, dan integrasi metode tempur. Kontraktor utama meliputi: SFCS (anak perusahaan Armaris, kini dimiliki oleh DCNS), bertanggung jawab atas metode tempur kapal; MBDA yang memasok rudal; dan Sofinfra, yang bertanggung jawab atas pembangunan akomodasi infrastruktur seluas 20.000m² tergolong sekolah dan bengkel di Jeddah.
NAVFCO, organisasi training di Angkatan Laut Prancis, dikontrak untuk melakukan training kru dan teknik untuk lebih dari 700 personel penerima training di bawah aktivitas Sawari II.
Desain fregat siluman Al Riyadh
Pembangunan kapal dijalankan lewat perakitan blok lambung yang sudah disiapkan sebelumnya. Lambung kapal memiliki panjang keseluruhan 133m dan lebar 17m. Kapal ini memiliki kapasitas beban sarat 4.500t dan menjinjing materi bakar yang cukup dan menyimpan untuk jarak 7.000 nm antar pengisian. Kecepatan maksimum yakni 24.5kt.
Sisi-sisi fregat siluman memiliki kemiringan 10 ° untuk mengurangi penampang radar, permukaan sudah dilapisi dengan cat penyerap radar dan profil fitur eksternal sudah dikurangi. Kapal ini memiliki metode stabilisasi sirip dan kemudi yang dikendalikan komputer yang menghasilkan dek penerbangan tetap beroperasi untuk helikopter kelas 10 sampai keadaan maritim 6.
Sistem administrasi tempur otomatis SFCS
Sistem administrasi tempur kapal yang sungguh otomatis sudah dikembangkan oleh SFCS, anak perusahaan Armaris. Sistem tempur SENIT 7 didasarkan pada Thales Tavitac 2000, dengan komponen pemanis dari metode SENIT 8 yang digunakan di kapal induk Charles de Gaulle.
Kontrol senjata ditawarkan oleh metode radar / inframerah DCNS CTM, yang meliputi radar Doppler pulsa Thales Castor 2J I-band dan metode pelacakan inframerah.
Sistem senjata
Kapal ini dibangun untuk menjinjing dua metode peluncuran vertikal Sylver delapan sel untuk rudal permukaan-ke-udara Aster 15 Eurosam (MBDA dan Thales). Aster 15 efektif pada jarak 1,7 km sampai 30 km dan ketinggian 15.000 m. Panduan rudal inersia dengan uplink data dan terminal terminal radar aktif. Untuk mengembangkan kesanggupan manuver di fase terminal, rudal menggunakan metode kendali dorong eksklusif 'PIF-PAF' dengan jet gas.
Ketiga fregat tersebut sudah mengambil bab dalam uji coba penembakan metode Aster SAAM (permukaan-ke-udara anti-rudal). Pemecatan yang sukses dijalankan oleh Al Damman pada bulan Maret dan Al Riyadh dan Makkah pada bulan September 2004.
Fregat ini dipersenjatai dengan delapan rudal permukaan-ke-permukaan MBDA Exocet MM40 blok II. Rudal anti-kapal memiliki hulu ledak muatan berupa 165kg dan jangkauan 70 km dan mendekati target dalam mode skimming maritim dengan kecepatan subsonik tinggi, sekitar Mach 0,95.
Al Riyadh menjinjing dua metode peluncuran vertikal Sylver delapan sel.
Senjata utama kapal yakni senjata Super Rapid Oto Melara 76/62 yang sanggup menembakkan sampai 120 putaran per menit sampai jarak maksimum 20 km. Ada juga dua senjata Giat 15B 20mm.
Ada empat tabung torpedo belakang 533mm. Kapal dipersenjatai dengan torpedo anti-kapal selam kelas berat DCNS F17.
Sensor
Sonar suite yakni sonar derek CAPTAS 20 Thales Underwater Systems. CAPTAS (gabungan sonar derek pasif aktif) yakni sonar aktif kedalaman variabel frekuensi rendah.
Radome lingkaran dari radar pengawasan dan pengendalian tembakan Thales Arabel 3D I-band dipasang di tiang piramida di depan hanggar dan di antara dua corong. Arabel melakukan fungsi kendali tembakan untuk rudal Aster.
Radar penelusuran udara jarak jauh Thales, DRBV 26D Jupiter yang beroperasi pada pita D, berada di depan tiang radar utama. Dua radar navigasi dan kendali helikopter Sperry Marine Decca juga dipasang.
Sistem penanggulangan
Electronic warfare suite sudah dipasok oleh Thales dan mencakup: DR 3000 electronic support measure (ESM), metode intersep komunikasi Altesse, jammer radar Salamandre B2 dan jammer komunikasi TRC 281. Dua peluncur umpan Dagaie Sagem Défense Sécurité (sebelumnya EADS Defense & Electronics) juga dipasang.
Fregat ini dipersenjatai dengan delapan rudal permukaan-ke-permukaan MBDA Exocet MM40 blok II.
Helikopter
Dek helikopter di buritan memiliki satu wilayah pendaratan untuk helikopter ukuran sedang, menyerupai Eurocopter AS 365 Dauphin atau helikopter AS 532 Cougar atau NH90 yang lebih besar.
Dek dilengkapi dengan metode penanganan helikopter DCN Samahe. Sebuah hanggar yang lengkap sanggup memuat satu helikopter.
Sistem propulsi CODAD
Sistem propulsi CODAD (gabungan diesel dan diesel) kapal ini didasarkan pada empat mesin diesel SEMT Pielstick 16 PA6 STC, masing-masing berkekuatan 5.700kW (7.740hp). Mesin diesel menggerakkan dua poros dengan baling-baling Rolls-Royce Kamewa yang sanggup dikontrol. DCN memiliki perjanjian lisensi untuk memproduksi baling-baling ini untuk fregat Al Riyadh.
Spesifikasi lazim :
Awak kapal : 164 (25 petugas)
Panjang keseluruhan : 133m
Lebar : 17m
Sumber http://rudyherianto.blogspot.com
0 Komentar untuk "Kapal Perang Kelas Al Riyadh (F3000s Sawari Ii) Arab Saudi"