Pemeliharan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
Sekolah Menengah kejuruan SWASTA NUSANTARA
OLEH BSH
Pertemuan 1
Mengenai REM Pada Kendaraan Ringan
1. Dasar Sistem Rem.
1. Prinsip Gesekan.
Gesekan ialah perlawanan terhadap gerakan yang dihasilkan dari dua
benda yang bergerak atau bergesekan satu sama lain. Ada dua jenis gesekan
: kinetik dan statis . Gesek kinetik terjadi antara dua benda , salah satunya
bergerak . Gesekan kinetik selalu menghasilkan panas . Semakin banyak
ukiran kinetik yang dihasilkan , semakin banyak pula panas yang dihasilkan.
Sistem pengereman kendaraan memakai ukiran kinetik untuk
mengubah energi dari kendaraan yang bergerak menjadi panas .
Gesekan statis terjadi antara dua benda yang membisu . Sistem pengereman
kendaraan memakai ukiran statis untuk menahan kendaraan ketika
sedang diparkir . Gesekan statis tidak menghasilkan panas .
Berbagai faktor menghipnotis ukiran yang dihasilkan antara dua buah
benda, antara lain :
a. Kekasaran permukaan dua benda.
Semakin bergairah permukaan suatu benda semakin banyak ukiran yang
dihasilkan. Permukaan yang sangat bergairah menciptakan ukiran menjadi besar,
tetapi permukaan bergairah juga menimbulkan permukaan gesek akan cepat
aus. Oleh alasannya itu , rem kendaraan memakai permukaan relatif halus
untuk menghindari permukaan gesek cepat aus . Oleh alasannya itu untuk
mengkompensasi permukaan yang halus, maka rem kendaraan
memakai dengan sejumlah tekanan diatas area kontak ukiran yang
relatif besar .
b. Tekanan
Semakin besar tekanan pada suatu benda , semakin banyak ukiran yang
hasilkan . Oleh alasannya itu , semakin besar tekanan yang diterapkan untuk rem
, dengan semua faktor lain sama ,maka semakin besar daya rem yang
dihasilkan.
c. Jumlah bidang gesek.
Semakin besar jumlah bidang kontak bersama antara dua benda, semakin
besar jumlah ukiran yang dihasilkan.
Sistem pengereman
kendaraan menggunakan
bidang kontak sebesar
mungkin. Semakin besar
bidang kontak dari sepatu rem
atau pad , semakin berkurang
panas yang dihasilkan pada
sepatu rem atau pad. Semakin
sedikit panas memungkinkan
rem lebih efisien.
2. Panas dan bidang gesek rem (Brake Linings).
Permukaan ukiran kampas rem ialah sangat penting, kampas rem
menghasilkan ukiran eksklusif pada permukaan gesek lain, baik rem tromol
atau cakram. Kampas rem dan materi bidang gesek rem harus memiliki
karakteristik khusus, antara lain :
Rem tromol atau cakram harus sanggup membuang panas dengan mudah.
Menahan bentuknya di bawah panas yang sangat tinggi.
Menahan perubahan suhu yang cepat, menahan kebengkokan dan distorsi.
Oleh alasannya itu, tromol dan cakram biasanya terbuat dari besi atau baja
dikombinasikan dengan aluminium. Kampas rem harus lebih lembut dari pada
tromol atau cakram. Sedangkan kampas rem terbuat dari materi organik,
partikel logam, dan mineral lainnya menjadi satu kesatuan.
Catatan:
Selama bertahun-tahun, asbes umumnya dipakai dalam kampas rem.
Asbes ialah senyawa mengakibatkan kanker.
Jika koefisien ukiran terlalu besar, rem terlalu sensitif, sanggup menyebabkan
kendaraan gampang selip.
Jika koefisien ukiran terlalu rendah, rem membutuhkan tekanan yang
berlebihan. Rem dengan tekanan yang berlebihan menimbulkan panas
berlebihan yang bisa menimbulkan kegagalan sistem rem.
3. Berat dan Kecepatan.
Semakin berat kendaraan yang bergerak, semakin banyak energi kinetik yang
dimilikinya. Sistem rem harus mengubah energi kinetik menjadi panas,
sehingga setiap peningkatan berat kendaraan semakin besar permintaan
gaya rem. Karena itu Rem pada kendaraan kelebihan beban menjadi tidak
efektif alasannya terlalu panas. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, rem
harus mengkonversi empat kali jumlah energi kinetik menjadi panas.
Kecepatan sangat meningkat ajakan gaya rem juga meningkat.
Kombinasi kecepatan dan berat yang berlebihan sanggup mengakibatkan rem
kendaraan melampaui batas kinerja rem, yang menimbulkan kerugian serius
tenaga pengereman.
4. Gesekan antara ban dan Jalan
Titik dimana kontak ban kendaraan dengan jalan disebut jejak ban.
Perubahan jejak ban menghipnotis kemampuan kendaraan untuk berhenti.
Berikut ialah faktor yang menghipnotis jejak ban.
a. Semakin besar diameter ban, semakin besar telapak. Sebagai hukum umum,
bahwa semakin besar diameter ban, diharapkan gaya rem yang lebih besar
dan
semakin lebar ban, juga diharapkan kekuatan pengereman lebih besar untuk
menghentikan kendaraan.
b. Berat kendaraan berlebihan sanggup mendistorsi telapak ban dan dengan
demikian mengurangi pegangan ban di jalan. Ban yang tidak bisa menahan
jalan sanggup mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti. Kecepatan
kendaraan yang tinggi, juga sanggup menyebab kendaraan terangkat karena
factor aerodinamis. Lifting sanggup mengurangi pegangan ban di jalan dan
mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti.
c. Untuk mengontrol kendaraan, cengkeraman harus tetap ada pada tapak ban.
Jika hal ini hilang, kendaraan berada di luar kendali.. Oleh alasannya itu, tenaga
pengereman akan berkurang bila rem mengunci roda (blokir).. Jika sistem
rem terlalu gampang mengkunci roda (roda blokir), secara signifikan mengurangi
gaya pengereman dan kontrol kendaraan.
C. Rem Tromol.
Sebuah unit rem tromol terdiri dari dua sepatu rem yang terpasang pada
backing plate. Ketika pedal rem ditekan, silinder roda hidrolik akan
mendorong sepatu keluar untuk menekan tromol yang berputar dan
menimbulkan ukiran sehingga memperlambat kendaraan.
Ketika pedal dibebaskan, pegas pengembali menarik sepatu rem kembali ke
posisi semula.
Sekolah Menengah kejuruan SWASTA NUSANTARA
OLEH BSH
Pertemuan 1
Mengenai REM Pada Kendaraan Ringan
1. Dasar Sistem Rem.
Gambar 1 Energi kinetik dirubah menjadi energi panas.
Rem kendaraan dirancang untuk memperlambat dan
menghentikan kendaraan dengan mengubah energi kinetik (energi gerak ) menjadi energi panas . Kampas rem menekan tromol / cakram sehingga menimbulkan ukiran yang menghasilkan energi panas . Intensitas panas sebanding
dengan bobot dan kecepatan kendaraan.
Gesekan ialah perlawanan terhadap gerakan yang dihasilkan dari dua
benda yang bergerak atau bergesekan satu sama lain. Ada dua jenis gesekan
: kinetik dan statis . Gesek kinetik terjadi antara dua benda , salah satunya
bergerak . Gesekan kinetik selalu menghasilkan panas . Semakin banyak
ukiran kinetik yang dihasilkan , semakin banyak pula panas yang dihasilkan.
Sistem pengereman kendaraan memakai ukiran kinetik untuk
mengubah energi dari kendaraan yang bergerak menjadi panas .
Gesekan statis terjadi antara dua benda yang membisu . Sistem pengereman
kendaraan memakai ukiran statis untuk menahan kendaraan ketika
sedang diparkir . Gesekan statis tidak menghasilkan panas .
Berbagai faktor menghipnotis ukiran yang dihasilkan antara dua buah
benda, antara lain :
a. Kekasaran permukaan dua benda.
Semakin bergairah permukaan suatu benda semakin banyak ukiran yang
dihasilkan. Permukaan yang sangat bergairah menciptakan ukiran menjadi besar,
tetapi permukaan bergairah juga menimbulkan permukaan gesek akan cepat
aus. Oleh alasannya itu , rem kendaraan memakai permukaan relatif halus
untuk menghindari permukaan gesek cepat aus . Oleh alasannya itu untuk
mengkompensasi permukaan yang halus, maka rem kendaraan
memakai dengan sejumlah tekanan diatas area kontak ukiran yang
relatif besar .
b. Tekanan
Semakin besar tekanan pada suatu benda , semakin banyak ukiran yang
hasilkan . Oleh alasannya itu , semakin besar tekanan yang diterapkan untuk rem
, dengan semua faktor lain sama ,maka semakin besar daya rem yang
dihasilkan.
c. Jumlah bidang gesek.
Semakin besar jumlah bidang kontak bersama antara dua benda, semakin
besar jumlah ukiran yang dihasilkan.
Sistem pengereman
kendaraan menggunakan
bidang kontak sebesar
mungkin. Semakin besar
bidang kontak dari sepatu rem
atau pad , semakin berkurang
panas yang dihasilkan pada
sepatu rem atau pad. Semakin
sedikit panas memungkinkan
rem lebih efisien.
2. Panas dan bidang gesek rem (Brake Linings).
Permukaan ukiran kampas rem ialah sangat penting, kampas rem
menghasilkan ukiran eksklusif pada permukaan gesek lain, baik rem tromol
atau cakram. Kampas rem dan materi bidang gesek rem harus memiliki
karakteristik khusus, antara lain :
Rem tromol atau cakram harus sanggup membuang panas dengan mudah.
Menahan bentuknya di bawah panas yang sangat tinggi.
Menahan perubahan suhu yang cepat, menahan kebengkokan dan distorsi.
Oleh alasannya itu, tromol dan cakram biasanya terbuat dari besi atau baja
dikombinasikan dengan aluminium. Kampas rem harus lebih lembut dari pada
tromol atau cakram. Sedangkan kampas rem terbuat dari materi organik,
partikel logam, dan mineral lainnya menjadi satu kesatuan.
Catatan:
Selama bertahun-tahun, asbes umumnya dipakai dalam kampas rem.
Asbes ialah senyawa mengakibatkan kanker.
Jika koefisien ukiran terlalu besar, rem terlalu sensitif, sanggup menyebabkan
kendaraan gampang selip.
Jika koefisien ukiran terlalu rendah, rem membutuhkan tekanan yang
berlebihan. Rem dengan tekanan yang berlebihan menimbulkan panas
berlebihan yang bisa menimbulkan kegagalan sistem rem.
3. Berat dan Kecepatan.
Semakin berat kendaraan yang bergerak, semakin banyak energi kinetik yang
dimilikinya. Sistem rem harus mengubah energi kinetik menjadi panas,
sehingga setiap peningkatan berat kendaraan semakin besar permintaan
gaya rem. Karena itu Rem pada kendaraan kelebihan beban menjadi tidak
efektif alasannya terlalu panas. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, rem
harus mengkonversi empat kali jumlah energi kinetik menjadi panas.
Kecepatan sangat meningkat ajakan gaya rem juga meningkat.
Kombinasi kecepatan dan berat yang berlebihan sanggup mengakibatkan rem
kendaraan melampaui batas kinerja rem, yang menimbulkan kerugian serius
tenaga pengereman.
4. Gesekan antara ban dan Jalan
Titik dimana kontak ban kendaraan dengan jalan disebut jejak ban.
Perubahan jejak ban menghipnotis kemampuan kendaraan untuk berhenti.
Berikut ialah faktor yang menghipnotis jejak ban.
a. Semakin besar diameter ban, semakin besar telapak. Sebagai hukum umum,
bahwa semakin besar diameter ban, diharapkan gaya rem yang lebih besar
dan
semakin lebar ban, juga diharapkan kekuatan pengereman lebih besar untuk
menghentikan kendaraan.
b. Berat kendaraan berlebihan sanggup mendistorsi telapak ban dan dengan
demikian mengurangi pegangan ban di jalan. Ban yang tidak bisa menahan
jalan sanggup mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti. Kecepatan
kendaraan yang tinggi, juga sanggup menyebab kendaraan terangkat karena
factor aerodinamis. Lifting sanggup mengurangi pegangan ban di jalan dan
mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti.
c. Untuk mengontrol kendaraan, cengkeraman harus tetap ada pada tapak ban.
Jika hal ini hilang, kendaraan berada di luar kendali.. Oleh alasannya itu, tenaga
pengereman akan berkurang bila rem mengunci roda (blokir).. Jika sistem
rem terlalu gampang mengkunci roda (roda blokir), secara signifikan mengurangi
gaya pengereman dan kontrol kendaraan.
C. Rem Tromol.
Sebuah unit rem tromol terdiri dari dua sepatu rem yang terpasang pada
backing plate. Ketika pedal rem ditekan, silinder roda hidrolik akan
mendorong sepatu keluar untuk menekan tromol yang berputar dan
menimbulkan ukiran sehingga memperlambat kendaraan.
Ketika pedal dibebaskan, pegas pengembali menarik sepatu rem kembali ke
posisi semula.
0 Komentar untuk "Pemeliharaan Sasis & Pemindah Tenaga Xi Tkr 1 Smk Nusantara"