Mengenal Ikan Bawal Bintang (Silver Pompanoo) Trachinotus Blochii


Klasifikasi Bawal Bintang
Ikan bawal bintang Trachinotus blochii mempunyai pembagian terstruktur mengenai (Badan Standarisasi Nasional, 2013) sebagai berikut :
Kingdom    : Animalia
Filum            : Chordata
Subfilum    : Vertebrata
Super kelas    : Osteichthyes
Kelas             : Actinopterygii
Ordo            : Perciformes
Subordo    : Percoidei
Famili          : Carangidae
Genus            : Trachinotus
Spesies    : Trachinotus blochii

Morfologi Bawal Bintang
    Ikan bawal bintang T. blochii merupakan salah satu ikan yang bisa berenang cepat. Pada usia sekitar 10 hari bentuk tubuhnya sedikit lebih lonjong. tubuh ikan bawal bintang dikala berukuran kecil berwarna hitam dengan bintik-bintik kuning pada bab tubuh tertentu. Semakin bertumbuhnya ikan bawal bintang maka warna tubuh berangsur bermetamorfosis putih dengan bentuk tubuh gepeng membulat.
Ikan bawal bintang T. blochii mempunyai bentuk ekspresi sub terminal. Permukaan tubuh bawal bintang ditutupi oleh sisik kecil bertipe sisir (stenoid) yang halus, dan mempunyai gurat sisi (lateral fin) melengkung mengikuti bentuk punggung. Sirip punggung dan sirip dubur ikan bawal bintang pada bab depan berjari-jari lemah dan dilanjutkan dengan jari-jari pendek yang keras. Sirip dada pendek dan sirip ekor yang berbentuk cagak dengan bab ujungnya memanjang. Untuk lebih jelasnya, morfologi ikan bawal bintang T. blochii sanggup dilihat pada gambar berikut ini.

Habitat dan Distribusi Bawal Bintang
Ikan bawal bintang merupakan ikan pelagis yang aktif berenang dengan cara bergerombol di tempat terumbu karang. Sejauh ini, belum ada data akurat mengenai penyebaran ikan bawal bintang. Akan tetapi, ikan bawal bintang paling banyak ditemukan di sekitar negara Taiwan, sehingga diperkirakan ikan bawal bintang hidup diperairan China, Korea, Philipina, Jepang dan Indonesia. Ditemukan juga ikan bawal bintang di sekitar Australia, Laut Merah, Afrika Barat hingga di sekitar pulau Marshall.
Habitat alami ikan bawal bintang ialah pada maritim terutama di perairan dangkal yang banyak terdapat terumbu karang dan berbatu. Ketika fase juvenil lebih menyukai hidup di muara sungai dengan dasar berpasir atau pasir berlumpur dan dikala remaja akan berenang ke arah terumbu karang.

Makanan dan Kebiasaan Makan
    Ikan bawal bintang termasuk dalam kelompok ikan omnivora, akan tetapi lebih cenderung bersifat karnivora yang dimana lebih menyukai masakan berupa ikan-ikan kecil, udang-udangan, cumi-cumi, dan kepiting. Akan tetapi pada kondisi tertentu ikan bawal bintang sanggup memakan segala jenis masakan sehingga ada yang menyebutkan ikan bawal bintang masuk dalam kelompok omnivora. Ikan bawal bintang biasanya mencari masakan di perairan dangkal sekitar garis pantai.
Ikan bawal bintang termasuk dalam kelompok ikan omnivora kalau dilihat dari cara makannya. Meskipun tergolong omnivora, ikan bawal bintang lebih terlihat bersifat karnivora alasannya ialah lebih menyukai masakan dari kelompok moluska dan krustasea. Ikan bawal bintang mempunyai tulang faring yang berpengaruh sebagai alat bantu dalam menghancurkan moluska dan krustasea yang mempunyai cangkang keras. Ikan bawal bintang mencari makan dengan cara berenang bergerombol di sekitar terumbu karang untuk mencari kerang dan kepiting.
Siklus Hidup Bawal Bintang
    Siklus hidup ikan bawal bintang terdiri dari telur, larva, juvenil, dan bawal bintang dewasa. Telur  ikan bawal bintang mempunyai ukuran berkiar 800-850 mikron dimana telur yang telah terbuahi akan terlihat bening transparan. Telur ikan bawal bintang bersifat planktonis yaitu mengikuti arah arus yang membawanya dan menetas di padang lamun atau celah-celah akar bakau yang menjadi tempatnya berhenti dikala terbawa arus.
    Ikan bawal bintang dikatakan larva dikala mulai menetas dari telurnya hingga mempunyai organ tubuh yang lengkap dan bentuk fisik yang mirip bawal bintang dewasa.  Larva ikan bawal bintang biasa ditemukan di muara sungai atau sekitar pohon mangrove yang merupakan tempatnya menetas. Sumber energi larva ikan bawal bintang pada awalnya yaitu kuning telur. Akan tetapi, kuning telur ini biasanya hanya tersedia selama 3 hari. Setelah kuning telur habis, untuk mempertahankan hidup dan pembentukan organnya, larva ikan bawal bintang memerlukan sumber energi dari luar berupa rotifer dan nauplius artemia.
    Juvenil merupakan fase sehabis larva hingga mencapai ukuran tertentu yang telah mempunyai bentuk morfologi dan organ-organ sama mirip ikan remaja namun belum reproduktif. Benih bawal bintang dalam kegiatan pembenihan pada umumnya berukuran 2 cm. Pemeliharaan benih dalam kolam terkontrol biasanya dengan kepadatan 2-3 ekor/liter dan telah sanggup diberikan pellet. Waktu yang dibutuhkan dalam pemeliharaan benih biasanya sekitar 1 bulan hingga berukuran 5-6 cm sebelum dipindahkan ke pembesaran.

Manajemen Pakan dan Pertumbuhan Bawal Bintang
    Pertumbuhan ikan pada umumnya diartikan sebagai pertambahan panjang dan berat yang dilihat dalam waktu tertentu. pertumbuhan pada ikan dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam ikan itu sendiri yang mencakup karakteristik genetis dan kondisi fisologis, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang tiba dari luar tubuh ikan itu sendiri mirip kualitas perairan dan pakan.
Pakan merupakan sumber energi bagi ikan dalam proses pertumbuhan. Kegiatan budidaya bawal bintang sanggup memanfaatkan pakan komersil salah satunya pakan komersil dengan kandungan protein 51% dan lemak 8% serta terdapat kandungan berupa kadar abu, kalsium, dan fosfor. Pemberian pakan pada pemeliharaan bawal bintang pada umumnya sebanyak 3 kali sehari, dimana proteksi pakan sanggup dilakukan dengan metode ad libitum maupun at satiation. Pemberian pakan memerlukan administrasi yang baik, alasannya ialah proteksi pakan yang melebihi kebutuhan dan nafsu makan ikan akan mengakibatkan penumpukan sisa pakan diperairan sehingga mengakibatkan akumulasi amonia yang sanggup merusak kualitas perairan itu sendiri. Sedangkan proteksi pakan yang kurang dari kebutuhan akan menghambat pertumbuhan ikan itu sendiri. proteksi pakan sebanyak 3 kali sehari dengan metode kepadatan berbeda diperoleh penambahan panjang ikan bawal bintang rata-rata 1,157 mm/hari, sedangkan dalam waktu yang sama diperoleh penambahan berat rata-rata sebesar 0,8398 g. 
Kegiatan proteksi pakan pada budidaya ikan, pada umumnya hampir sama, yaitu semakin bertambahnya ukuran ikan maka ukuran pakan yang sanggup diberikan semakin besar dengan takaran semakin berkurang. Ikan bawal bintang pada kegiatan pendederan biasanya diberi pakan dengan takaran sebanyak 6-9 % dari berat biomassa/hari (BSI, 2013).
Banyaknya jumlah pakan serta harganya yang mahal, mengakibatkan peningkatan biaya produksi, sehingga perlu adanya administrasi pakan yang tepat. Salah satu cara yang sanggup dipakai dalam upaya mengefisiensikan penggunaan pakan yaitu dengan metode pemuasaan. ikan nila sanggup dipuasakan selama sehari dari dua hari pemeliharaan. Pemuasaan pada ikan sanggup menawarkan laba dalam kegiatan budidaya, diantaranya bisa menekan biaya pakan, efisiensi proteksi pakan, dan mengurangi pencemeran air alasannya ialah relatif tidak terdapat sisa pakan. Selain daripada itu, pemuasaan pada beberapa jenis ikan terbukti bisa meningkatkan laju pertumbuhan lebih baik dibandingkan yang tidak dipuasakan. Selain dampak positif yang dihasilkan dari metode pemuasaan, terdapat juga imbas negatif yang dihasilkan berupa penurunan kegiatan enzim protease. Hal ini dikarenakan kegiatan enzim salah satunya dipengaruhi oleh  ketersediaan sumber energi. Akan tetapi kegiatan enzim sanggup kembali mirip semula dikala ikan kembali diberikan pakan.

Kualitas Air Bawal Bintang
    Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan budidaya perikanan. Setiap jenis spesies mempunyai syarat kualitas air mirip salinitas, suhu, DO, dan pH yang berbeda-beda untuk mendukung kehidupannya, bahkan kebutuhan kualitas air satu spesies dalam setiap siklusnya sanggup berbeda. Jadi, kualitas air yang baik yaitu dimana spesies yang dibudidaya sanggup hidup dan tumbuh dengan normal
    Salinitas merupakan total konsentrasi ion-ion yang terlarut dalam air berupa K+, Na+, Mg2+, NO3-, Ca2+, SO42-, Cl-, dan HCO3- yang dinyatakan dalam g/kg atau ppt dan ppm. Ikan bawal bintang merupakan salah satu ikan yang mempunyai sifat euryhaline yaitu sanggup mentolerir kisaran salinitas yang luas antara 4-34 ppt. Kondisi salinitas yang tidak sesuai dengan batas optimum ikan sanggup menghambat pertumbuhan ikan alasannya ialah ikan akan memakai banyak energi untuk proses osmoregulasi.
    Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan budidaya, alasannya ialah suhu sanggup mempengaruhi kegiatan fisiologis ikan terutama dalam prosees metabolisme. Suhu optimal yang dibutuhkan oleh ikan bawal bintang dalam pertumbuhan maupun keberlangsungan hidupnya berkisar 28-32oC. Secara umum, meningkatnya suhu perairan 10oC sanggup mengakibatkan peningkatan kebutuhan oksigen pada ikan sebanyak 2 hingga 3 kali lipat tanggapan dari proses metabolisme yang meningkat, hal ini mengakibatkan kandungan oksigen dalam perairan akan semakin berkurang. Proses metabolisme yang meningkat juga mengakibatkan ikan membutuhkan lebih banyak makanan, sehingga akan menghasilkan lebih banyak kotoran. Kotoran yang banyak akan mengakibatkan kualitas perairan akan menurun.
    Oksigen sangat dibutuhkan oleh ikan maupun udang untuk proses respirasi, proses-proses fisiologis, dan pembentukan energi melalui metabolisme nutrient dalam pakan. Kadungan oksigen yang kurang dari taraf optimal bagi ikan akan mengakibatkan proses metabolisme pada ikan menjadi berkurang, sehingga mengakibatkan penurunan pada laju pertumbuhan. Ikan bawal bintang masih sanggup hidup dengan baik hingga pada konsentrasi oksigen terlarut 4 ppm.
    Tingkat keasaman suatu perairan dinyatakan dengan pH. Ikan bawal bintang sanggup hidup dengan baik pada kisaran pH 7,9-8,5. Apabila suatu perairan berada pada pH kurang dari 6,5 atau lebih dari 9,0 dalam jangka waktu cukup lama, akan menghambat pertumbuhan ikan bawal bintang bahkan sanggup mengakibatkan kerusakan pada insang, alasannya ialah pada pH lebih dari 9,0, kandungan amonia nitrogen dalam bentuk NH3 sanggup mencapai sekitar 50%.

Baca Juga :
Mengenal Udang Vaname  

Related : Mengenal Ikan Bawal Bintang (Silver Pompanoo) Trachinotus Blochii

0 Komentar untuk "Mengenal Ikan Bawal Bintang (Silver Pompanoo) Trachinotus Blochii"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close