Pengertian bioteknologi sering tumpang tindih dengan biotek. Walaupun kedua istilah ini sangat erat kaitannya, namun ada perbedaan dalam pengertiannya. Sampai saat ini, ilmu bioteknologi masih digunakan dan sangatlah besar peranannya mengenai kemajuan teknologi. Ini bisa kita lihat dengan maraknya peran bioteknologi dalam berbagai bidang pangan, kesehatan, pertanian, dan sebagainya.
Apa itu bioteknologi?
Bioteknologi dapat diartikan sebagai teknologi yang menyangkut jasad makhluk hidup, atau teknologi yang menggunakan makhluk hidup (pada umumnya berupa mikroba) untuk menghasilkan produk yang bermanfaat untuk kepentingan manusia.
Telah ditekankan di awal bahwa bioteknologi berbeda dengan biotek. Biotek sendiri memiliki arti pemanfaatan sistim biologi untuk menghasilkan barang atau jasa untuk kepentingan manusia.
Dari dua pengertian tersebut, terlihat bahwa cakupan biotek lebih luas dibandingkan bioteknologi, karena biotek memanfaatkan sistim biologi, sedangkan bioteknologi pada umumnya menggunakan mikroba saja.
Sejarah dan Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi dalam produksi pangan, sudah dikenal sejak 5000 tahun SM. Berbagai spesies tanaman dan hewan telah disilangkan untuk mendapat variasi genetis yang banyak. Keturunan hasil persilangan, diseleksi dan dikawinkan lagi untuk menghasilkan lebih banyak lagi gen yang berkualitas. Metode ini masih dipakai sampai sekarang untuk meningkatkan produksi pangan.
Salah satu jenis bahan makanan yang telah dibudidaya oleh manusia adalah jagung. Jagung yang ada sampai saat ini, merupakan salah satu keajaiban eksperimen agrikultural zaman purba dengan menggunakan bioteknologi.
Pada tahun 1960, seorang ahli agrikultural dari Amerika, Norman Borlaug mempelopori sebuah proyek menggunakan hibridasi serta melakukan seleksi perkawinan silang pada padi dan gandum, sekaligus beliau menerima hadiah Nobel Perdamaian tahun 1970. Era bioteknologi modern, dimulai tahun 1953 saat ahli biokimia dari Amerika, James Watson dan ahli biofisika dari Inggris, Francis Crick menemukan model DNA double helix.
Penemuan ini diikuti oleh ahli mikrobiologi dari Swiss, Werner Arber pada tahun 1960, beliau berhasil menemukan enzym restriksi yang ada di bakteri. Enzym ini memotong untaian pita DNA makhluk hidup pada titik yang tepat.
Disamping itu, pada tahun 1973, ahli genetika, Stanley Cohen dan ahli biokimia, Herbert Boyer memindahkan gen khusus dari suatu bakteri dan memasukannya ke bakteri lain menggunakan enzym restriksi. Kejadian inilah yang menandai awal mula teknologi rekombinasi DNA, yang disebut dengan rekayasa genetika.
Prestasi Bioteknologi
Awal mula prestasi bioteknologi ini dimulai dari tahun 1977, dimana gen-gen dari organsime lain dipindahkan ke dalam bakteri. Dilanjutkan dengan transfer gen manusia pertama kedalam bakteri Escherichia Coli.
Selain itu, terdapat beberapa prestasi modern, yaitu :
- Organisme Transgenic (Transfer gen dari suatu organisme ke organisme yang lain).
- Antibody Monoclonal (Obat untuk mengatasi substansi asing yang masuk ke dalam tubuh).
- Kloning
- Kultur Stelsel (Penumbuhan gen yang seragam dari tumbuhan atau hewan.
Penerapan Bioteknologi di berbagai bidang kehidupan
Penerapan bioteknologi harus didukung oleh berbagai cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Cabang biologi seperti genetika, mikrobiologi, reproduksi, dan ekologi berkaitan erat dengan perkembangan bioteknologi. Sedangkan ilmu kimia, elektronika, mekanika, dan fisika menjadi faktor pendukung bagi berkembangnya bioteknologi.
Bioteknologi tumbuh menjadi ilmu yang kajiannya bersifat multidisipliner, artinya dikaji dengan berbagai cabang ilmu pengetahuan.
A. Penerapan bioteknologi di bidang lingkungan
Pada masalah pengelolaan sampah, sebagai contoh bioteknologi digunakan untuk menghasilkan material yang dapat di daur ulang secara biologis (biodegradable). Salah satu bahan tersebut berasal dari asam laktat yang dihasilkan bakteri selama fermentasi batang-batang jagung yang terbuang.
Kemudian molekul-molekul asam laktat bergabung secara kimia membentuk plastik yang dapat terurai dan ramah lingkungan. Bioteknologi ini memerlukan disiplin ilmu biologi dan ilmu kimia yang tinggi. Penyebarluasan produk plastik dari bahan batang jagung ini diharapkan mampu bernilai ekonomis yang berkelanjutan di masa depan.
B. Penerapan bioteknologi dalam bidang pertambangan
Bioteknologi juga telah diterapkan dalam industri pertambangan. Contoh yaitu secara alami tembaga ditemukan berikatan dengan unsur lain dalam bentuk mineral chalcopyrite. Sementara itu, bakteri Thiobacillus ferrooxidans dapat menggunakan molekul-molekul tembaga yang ditemukan dalam mineral chalcopyrite (kakopirit), untuk membentuk senyawa copper sulfat (CuSO4), yang selanjutnya dapat diberi perlakuan secara kimia untuk mendapatkan tembaga murni.
Proses industri mikrobiologi ini baru digunakan dengan nilai bijih yang rendah, hanya mendapat sekitar 10% dari produksi di Amerika. Prosentase ini akan naik jika cadangan industri tambang konvensional sudah kehabisan bahan. Cara ini juga telah dikembangkan untuk menggunakan bakteri dalam menambang mineral seng, timah, dan logam-logam lainnya.
C. Penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian dan perkebunan
- Kultur Jaringan
- Teknik bertanam lahan terbatas
- Pembuatan bibit unggul dengan rekayasa genetika
Menciptakan bibit unggul dari hewan dan tumbuhan untuk meningkatkan hasil produktifitas, sekarang sudah banyak dilakukan. DNA dari jenis tumbuhan dirubah strukturnya dilaboratorium melalui proses radiasi nuklir. Tanaman seperti jagung, gandum, tomat, padi, dan semangka yang sudah direkayasa diharapkan mampu lebih tahan penyakit, tahan kekeringan, buahnya tahan lama, tidak berbiji, tidak mudah membusuk, dan hasil panennya lebih banyak. Salah satu perusahaan yang bernama BATAN juga sudah memproduksi bibit padi unggul yang bernama Atomita dan berbagai varietas kedelai unggul guna meningkatkan produktivitas pangan.
D. Penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian dan peternakan
- Imunisasi Hewan Ternak
- Organisme Transgenik
Contoh : produksi pada sapi perah telah berhasil ditingkatkan dengan menyisipkan gen penghasil susu, sehingga susu yang dihasilkan semakin banyak dan meningkat kualitasnya.
E. Penerapan bioteknologi dalam bidang pengolahan makanan.
- Pembuatan tempe dengan memanfaatkan jamur tempe (Rhizopus sp)
Cara pembuatannya adalah biji kedelai yang sudah dibersihkan, direbus terlebih dahulu sebelum diberi jamur tempe. Setelah waktunya cukup, jamur tempe akan tumbuh dan mengubah struktur serta tekstur biji kedelai. Perubahan ini disertai dengan perubahan kandungan zat kimia di dalam biji kedelai. Kandungan zat gizi dalam tempe sangat baik untuk memenuhi kebutuhan protein nabati bagi tubuh manusia.
- Pembuatan tape dengan memanfaatkan jamur tape (Sacharomyces Cerevisae)
- Pembuatan kecap dengan memanfaatkan jamur kecap (Aspergillus Wenti)
- Pembuatan roti dengan memanfaatkan jamur roti (yeast)
Terigu yang banyak mengandung karbohidrat merupakan media tumbuh yang baik untuk jamur Saccaromyces. Jamur ini melakukan respirasi secara anaerob tanpa memerlukan oksigen dan pada proses ini, dihasilkanlah gas karbondioksida. Karbondioksida inilah yang sebenarnya adalah hasil sampingan dari proses pernafasan (respirasi) jamur roti. Kemudian gas CO2 ini digunakan untuk proses pengembangan roti. Aktivitas pernafasan anaerob jamur ini menyebabkan bahan roti mengembang dan memperlembut teksturnya.
- Pembuatan keju menggunakan bakteri Streptococus Thermophillus
- Pembuatan yoghurt menggunakan bantuan bakteri asam susu
F. Penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan.
- Pembuatan alkohol menggunakan bantuan jamur Sacharomyces Cerevisae\
Alkohol dapat digunakan sebagai antiseptic, sterilisasi alat-alat kesehatan dan berbagai fungsi dalam bidang kedokteran. Pada masyarakat dan budaya tertentu, banyak jenis minuman yang mengandung alkohol. Secara medis, mengkonsumsi alkohol akan berakibat buruk bagi kesehatan jantung dan paru-paru karena alkohol termasuk dalam zat adiktif yang berbahaya.
- Pembuatan zat antibiotik
Penicilin dan Ampisilin merupakan antibiotik yang dihasilkan oleh jamur, sedangkan Basitrosin, Entrosin, dan Tetrasiklin adalah antibiotik yang dihasilkan oleh bakteri.
- Pembuatan antibodi monoklonal
- Organisme transgenik
Dalam prosedur bioteknologi ini, gen manusia yang mengatur penggumpalan darah dan menyalurkannya ke sel hamster (sejenis tikus) yang ditumbuhkan melalui kultur jaringan. Sel hamster tersebut kemudian memproduksi faktor VIII untuk digunakan oleh penderita hemofilia. Faktor VIII telah diproduksi secara komersial pada tahun 1992.
Latihan Soal
- Apakah yang dimaksud dengab kajian bioteknologi bersifat multidisipliner?
- Sebutkan contoh penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan!
- Apa yang dimaksud dengan organisme transgenik? Berilah contohnya!
- Sebutkan contoh penerapan rekayasa genetika dalam bidang pertanian!
- Apakah yang dimaksud dengan antibodi monoklonal?
0 Komentar untuk "Bioteknologi - Pengertian, Sejarah, dan Penerepannya di Berbagai Bidang Kehidupan"