Sistem pembelajaran dikampus memiliki karakteristik spesifik, tercermin dari Sistem Kredit Semester (SKS), yang mana satu SKS dimaknai lima puluh menit tatap muka, lima puluh menit kiprah terstruktur, dan lima puluh menit kiprah dapat bangun diatas kaki sendiri dalam satu minggu. Oleh alasannya itu, semakin banyak SKS yang diambil dalam satu semester, maka semakin banyak beban kiprah yang harus dikerjakan. Banyak mahasiswa belum memahami SKS, sehingga mereka asal-asalan dalam mengambil SKS, kesudahannya kiprah kuliah menumpuk.
Sudah menjadi kewajiban dosen banyak memberi tugas, sebagai bentuk implementasi SKS, namun, mahasiswa banyak yang belum sadar. Malahan ada stigma dosen seenaknya sendiri dalam mengajar dan memberi tugas. Untuk itu, perlu difahami bahwa sistem pembelajaran di kampus berbeda dengan pembelajaran di SMA, dikampus pembelajaran lebih dipusatkan mahasiswa atau student-oriented learning. Disitulah disparitas karakteristik pembelajaran kampus.
Tugas dan tanggung jawab dosen tidak sedikit, sebagai mana tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, ialah melakukan pembelajaran, penelitian, dan dedikasi masyarakat, sehingga, sering kali proporsi waktu pelaksanaan pembelajaran yang diberikan dosen kurang maksimal.
Pada prinsipnya dosen bukan satu-satunya sumber belajar. Eksistensi dosen hanya sebagai fasilitator dan motivator di kelas. Diharapkan mahasiswa aktif dan progresif dalam pembelajaran, sehingga terjadi interaksi dua arah. Materi kuliah yang diberikan dosen hanya beberapa persen saja dan dibatasi oleh waktu, selebihnya mahasiswa harus berguru mandiri, alasannya mahasiswa dianggap sudah dewasa.
Buku merupakan pegangan utama mahasiswa, namun mereka sering terkendala dana untuk membelinya. Perkembangan teknologi isu – contohnya internet – memudahkan mahasiswa mengakses banyak sekali macam sumber berguru dengan gratis contohnya buku elektronik, jurnal, dan artikel ilmiah. Diharapkan mahasiswa aktif mencarinya untuk menunjang berguru mandiri.
Keberhasilan pembelajaran sepenuhnya ditentukan mahasiswa, bukan dari kurikulum ataupun metode pembelajaran yang diterapkan dosen. Umumnya dosen memperlihatkan kuliah, identik dengan metode ceramah, sehingga seringkali menjadikan verbalisme. Oleh alasannya itu, mahasiswa dituntut untuk berdikari, bisa menentukan taktik berguru dapat bangun diatas kaki sendiri yang efektif, dan bisa mengorganisasi waktu dengan baik. Mahasiswa diperlukan bisa memilah dan menentukan segala hal dan berani mengambil keputusan dengan banyak sekali konsekuensi.
0 Komentar untuk "Karakteristik Pembelajaran Di Kampus"