Bantimurung; Kingdom Of Butterfly

Kingdom of Butterfly

Bantimurung ialah taman nasional yang identik dengan kupu-kupu. Bantimurung yang terletak, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, tepatnya kurang lebih 12 Km sebelah timur kota Maros atau 40 Km dari Kota Makassar. Bantimurung sanggup dicapai dengan perjalanan darat memakai angkutan umum sekitar 1, 5 jam dari kota Makassar atau sekitar 30 Menit dari kota Maros.

Selama perjalanan, kita akan disuguhi pemandangan indah berupa hamparan perbukitan karst yang mencuat menyerupai gundukan tanah besar dan diselingi oleh areal persawahan. Benar-benar sanggup menciptakan mata kita menoleh terus menerus ketika berkendara menuju ke Bantimurung.

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung


Bersama teman-teman dokter PTT ku di Air Terjun Bantimurung

Ima, Puspita, Ari and Me in Kingdom of Butterfly




Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung mempunyai banyak sekali keunikan, yaitu: riam besar di tengah taman, bukit karst, goa-goa dengan stalaknit yang indah, dan yang paling dikenal ialah KUPU-KUPU yang menyebabkan Bantimurung dikenal sebagai daerah The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Taman Nasional ini merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang menyuguhkan wisata alam berupa lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua yang merupakan habitat bermacam-macam spesies kupu-kupu.


Nama Bantimurung diambil dari adonan kata, Benti dan Merrung yang dalam Bahasa Bugis (Bahasa salah satu suku di Sulawesi Selatan) berarti air dan bergemuruh atau air bergemuruh. Konon, itu perlambang sebuah riam yang ditemukan Karaeng Simbang, seorang darah biru Maros yang sempat memimpin di sana. 


Taman Nasional ini memang menonjolkan kupu-kupu sebagai daya tarik utamanya. Di tempat ini sedikitnya ada 20 jenis kupu-kupu yang dilindungi pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 7/1999. Beberapa spesies unik bahkan hanya terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Troides helena Linne, Troides hypolitus Cramer, Troides haliphron Boisduval, Papilo adamantius, dan Cethosia myrana. Antara tahun 1856-1857, Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di daerah tersebut untuk meneliti banyak sekali jenis kupu-kupu. Wallace menyatakan Bantimurung merupakan The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Menurutnya di lokasi tersebut terdapat sedikitnya 150 spesies kupu-kupu. Di Taman Nasional ini juga terdapat Museum Kupu-kupu yang menyimpan koleksi kupu-kupu yang ada di sini.

Konon, pada masa kemudian di Bantimurung kita sanggup menyaksikan sekelompok kupu-kupu terbang bersamaan sehingga menciptakan langit menjadi gelap. Memang cukup banyak ragam kupu-kupu yang sanggup pribadi dinikmati disini, namun rasanya tidak mungkin untuk melihat fenomena tersebut terulang kembali. 

Mulai dari masuk ke taman ini, kita akan disambut baliho besar berbentuk kupu-kupu jenis Papilio blumei yang menjadi primadona di tempat ini alasannya ialah warna nya yang memang elok dan jenis ini endemik di Bantimurung. keindahan warnanya sanggup disejajarkan dengan warna merak, dan yang penting : masih sanggup ditemui di Bantimurung.

      
Lokasi wisata ini juga memeliki dua buah gua yang sanggup dimanfaatkan sebagai wisata minat khusus. Kedua gua itu ialah Gua Batu dan Gua Mimpi. Aku mengunjungi gua mimpi ketika kunjunganku kali itu. Perjalanan menuju gua yang satu ini sangat-sangat menantang alasannya ialah saya harus mendaki bukit-bukit karst dengan kecuraman kadang 60 derajat untuk meraih Mulut Gua Mimpi. Next, Aku akan menuliskan artikel tersendiri mengenai gua mimpi ini.

Gua Mimpi

Jika anda tidak berkesempatan untuk barpapasan dengan kupu-kupu elok tersebut maka jangan kecewa, alasannya ialah penduduk lokal telah menangkap dan mengawetkan kupu-kupu tersebut untuk dijadikan pajangan dinding, gantungan kunci, pembatas buku dan banyak lagi kerajinan lokal yang memakai kupu-kupu sebagai daya tariknya.
Cukup memprihatinkan memang melihat kupu-kupu yang indah tersebut tersimpan dalam pigura kaca. Semoga perjuangan penangkarannya sebanding dengan jumlah yang dieksploitasi, sehingga Bantimurung tetap menjalankan fungsinya sebagai Taman Nasional untuk konservasi dan tetap layak disebut sebagai "Kingdom of Butterfly".


Oleh-oleh ala Bantimurung

Related Article :
Benteng Rotterdam, Makassar
"Moth thematic"
Moth from Papua

Related : Bantimurung; Kingdom Of Butterfly

0 Komentar untuk "Bantimurung; Kingdom Of Butterfly"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)